Bandarlampung (Netizenku.com): Ketua Forum Perpustakaan Sekolah Madrasah Indonesia (FPSMI) Provinsi Lampung, Seven Sari, mengungkapkan bahwa masih banyak perpustakaan sekolah di Provinsi Sai Bumi Ruwa Jurai yang belum berfungsi maksimal.
Menurutnya hal tersebut terjadi lantaran terkendalanya sumber daya manusia (SDM), dan masih banyaknya perpustakaan sekolah yang belum terakreditasi.
“Di Lampung, hanya sedikit perpustakaan sekolah yang sudah terakreditasi. Dari 1.032 sekolah yang ada, hanya 9 sekolah yang perpustakaannya sudah terakreditasi,” kata dia ketika diwawancarai media Netizenku.com, Selasa (21/5).
Ia menjelaskan bahwa akreditasi penting untuk mendorong perpustakaan sekolah agar dapat berfungsi secara maksimal. Akreditasi juga akan membantu sekolah dalam mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Selain akreditasi, Seven Sari juga menyoroti masalah SDM di perpustakaan sekolah Lampung. Kondisi perpustakaan di Lampung, sambung dia, kebanyakan perpustakaan sekolahnya dikelola oleh guru yang tidak memiliki keahlian khusus dalam bidang perpustakaan.
“Oleh sebab itu pengelola perpustakaan sekolah didorong untuk mengikuti pelatihan. Tetapi, pelatihan untuk pengelola perpustakaan itu harganya mahal,” sambungnya.
Oleh sebab itu, lanjutnya, ketika ia mendapatkan informasi ikhwal pelatihan pengelola perpustakaan gratis. Dirinya langsung mendorong pengelola di Lampung untuk mengikuti pelatihan itu.
“Alhamdulillah sebentar lagi ada pelatihan dari Pusdiklatnas. Pelatihan gratis itu menjadi angin segar, ini dapat meningkatkan SDM pengelola perpustakaan sekolah,” lanjutnya.
Kendala lain yang dihadapi perpustakaan sekolah Lampung adalah jumlah buku yang terbatas. Ia mengatakan bahwa sekolah biasanya menerima buku dari pusat melalui anggaran BOS sekolah, namun jumlahnya terbatas.
“Sekolah perlu memprioritaskan kebutuhan buku mereka,” tutupnya. (Luki)