Liwa (Netizenku.com): Penderitaan petani sayur di wilayah Lampung Barat, dengan hasil tanam mereka tidak laku, sehingga tidak dipanen bahkan hanya dijadikan makanan hewan ternak, mendapat respon cepat dari Penjabat Bupati Nukman.
Nukman, yang mengetahui keluhan tersebut setelah membaca berita Netizenku.com, mengaku ikut prihatin dengan kondisi tersebut. Untuk itu dia meminta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk segera turun lapangan.
“Tentu saya sebagai bupati sangat prihatin, mudah-mudahan tidak akan berjalan lama, maka saya minta seluruh OPD terkait turun lapangan, identifikasi masalah, lalu carikan solusi, ketika mendapatkan informasi seperti ini seharusnya segera turun lapangan,” kata Nukman, Rabu (18/9/2024).
Sebetulnya, kata Nukman, dia sudah berulang kali pada setiap kesempatan, meminta petani sayuran bahkan kelompok tani, untuk berkoordinasi dengan penyuluh pertanian, terkait jenis sayuran yang akan ditanam, waktu tanam dan panen, serta luas lahan garapan.
“Kitakan punya penyuluh pertanian, manfaatkan keberadaan mereka, koordinasi terkait apa sebaiknya yang akan kita tanam, kapan waktu yang tepat menanam, sehingga pada masa panen diperkirakan harga bagus, dan luas lahan harus disesuaikan dengan pangsa pasar,” jelasnya, seraya berharap penyuluh pertanian juga pro aktif melakukan pendampingan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Jonison petani wortel di Talang Tengah Pekon Hanakau, Kecamatan Sukau, lebih baik tidak memanen tanaman wortel mereka, karena hanya akan menambah kerugian, karena tidak ada yang membeli.
“Saya buka lahan 40 rantai untuk ditanam wortel, yang saat ini masuk masa panen, yang diperkirakan akan mengasilkan 40 ton, tetapi karena barangnya tidak laku, terpaksa tidak di panen, karena hanya akan menambah kerugian, oleh sebagian warga sekitar dijadikan makanan ternak,” kata Jonison. (Iwan)