Lampung Barat (Netizenku.com): Mantan Bupati Lampung Barat (Lambar) Mukhlis Basri berhasil membangun kabupaten tersebut selama menjabat dua periode (2007-2012 dan 2012-2017).
Hal itu tidak terlepas dari niat tulusnya melestarikan tradisi masyarakat Lampung, termasuk menggemakan berbagai budaya tradisional yang hampir dilupakan generasi milenial.
Bahkan, Mukhlis menjadikan budaya seperti Hadrah dan Bedikekh, yang merupakan budaya masyarakat Lampung dalam ajang perhelatan adat, terutama dalam prosesi pernikahan, dimasukkan dalam materi lomba pada berbagai festival.
Mukhlis tidak hanya menjaga warisan leluhur. Dia secara langsung ikut belajar dan berbaur dengan masyarakat, setiap menghadiri acara Bedikekh dan Hadrah di berbagai daerah.
\”Bedikekh dan Hadrah ini merupakan budaya masyarakat Islam di Lampung, jadi wajib bagi kita generasi penerus bangsa untuk melestarikannya,\” kata Mukhlis, usai mengikuti Bedikekh di salah satu rumah warga, Rabu (29/8).
Menurutnya, generasi muda harus bangga dengan tradisi yang dimiliki oleh masyarakat Lampung.
\”Jadi, sudah kewajiban kita untuk melestarikan dan menjaga serta ikut belajar,\” ujarnya.
Salah satu yang harus dilestarikan dan dibumikan, lanjut Mukhlis, adalah alat musik tradisional Gamolan Pekhing, merupakan alat musik asli Lampung yang bisa menjadi pengiring berbagai lagu, serta memiliki kekhasan suara yang merdu.
\”Apa bedanya antara Gamolan Pekhing dengan Gamelan milik saudara kita dari tanah Jawa, yang material alatnya sama-sama dari bambu. Tidak menutup kemungkinan Gamolan Pekhing akan dikenal oleh dunia seperti Gamelan Jawa, apabila kita sama-sama mengangkat dan membanggakannya,\” tutur Mukhlis.
Dia berharap, ke depan Pemprov Lampung memfasilitasi penggalian dan pelestarian adat budaya, terutama alat musik tradisional Lampung, sehingga seluruh kabupaten/kota di Lampung bisa menunjukkan jati diri masyarakat Lampung melalui alat musik yang dimiliki.
\”Kabupaten/kota di Lampung mempunyai ciri masing-masing, baik Hadrah dan Bedikikh serta permainan alat musik tradisional. Jadi kalau Pemprov Lampung memfasilitasi untuk menyatukan budaya dalam satu event, tentu akan menimbulkan kreativitas anak muda untuk belajar dan berinovasi,\” ujar Mukhlis. (Iwan)