Kendati terdapat warga Nahdliyyin mengikuti kontestasi politik dalam Pilkada 2024, tak semerta Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung terlibat dalam politik praktis.
Bandarlampung (Netizenku.com): Ketua PWNU Lampung, Puji Raharjo, menekankan NU merupakan salah satu organisasi Islam terbesar dan tidak berfungsi sebagai partai politik.
“NU itu sebuah organisasi Islam, bukan partai politik. Kalaupun ada pengurusnya yang mengikuti kontestasi politik, mereka akan dinonaktifkan terlebih dahulu,” kata dia kepada Netizenku.com, Jumat (26/7).
Ia menyadari sebagai organisasi besar dengan banyak jama’ah, banyak pihak yang mengklaim mendapatkan dukungan dari NU.
Namun, Puji menegaskan bahwa meskipun calon tersebut merupakan anggota NU, bukan berarti mereka otomatis mendapatkan dukungan dari organisasi tersebut.
“Kalau sudah ditandatangani oleh PWNU itu baru NU mendukung. Tapi kalau tidak, berarti hanya mengklaim,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya warga Nahdliyyin untuk terlibat aktif dalam menentukan pemimpin di Lampung.
Menurutnya, pemilihan pemimpin yang legitimate sangat penting agar mampu mencari solusi dan dapat mensejahterakan masyarakat.
“Yang paling penting bukan tentang siapa yang jadi pemimpin, tetapi siapa yang paling bisa mensejahterakan masyarakat. Itu adalah pilihan terbaik bagi masyarakat,” tutupnya. (Luki)