Maaf, Saya Banyak Tanya

Redaksi

Rabu, 21 Maret 2018 - 10:06 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

(Foto ilustrasi: Ist)

(Foto ilustrasi: Ist)

Bagi warga Lampung rangkaian tiga huruf \’SGC\’ bukan hal asing lagi. Malah bisa dibilang sudah cukup familiar di telinga. Itu, mungkin, lantaran akronim dari Sugar Group Companies ini, kerap disebut-sebut oleh publik.

Ironisnya, penyebutan itu tidak melulu menyangkut produk gula yang mereka hasilkan dari penguasaan ladang tebu nan lebar di Bumi Lampung. Bahkan saking lebarnya, penulis kerap bertanya selebar apakah kebun SGC itu?

Uniknya, atau malah lebih tepat disebut anehnya, pertanyaan serupa itu kerap ramai dilontarkan banyak kalangan menjelang hajatan demokrasi pemilihan gubernur di Lampung. Penulis lagi-lagi bertanya, mengapa fenoma demikian bisa terus berulang?

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pada Pilgub 2014 silam, misalnya, pamor SGC sepertinya malah lebih seksi menjadi buah bibir ketimbang nama-nama pasangan calon (Paslon) peserta Pilgubnya itu sendiri. Entah karena ketenaran itu lantas menggugah akun Twitter Triomacan2000 untuk menggelontorkan sederet koreksi terhadap SGC yang kemudian menggelinding menjadi bola panas, atau malah sebaliknya cuitan akun yang belakangan bermasalah dengan hukum itu, yang menyulut kegaduhan.

Baca Juga  Pssst..!! Ada KPK dan 9 Naga di Lampung...

Namun bisa dibilang kala itu tematik ini cukup menjadi perbincangan hangat di banyak kalangan. Termasuk di ranah politik yang masih sangat kental dibekap nuansa perseteruan antarkubu paslon peserta pilgub. Penulis kembali bertanya, mengapa kalangan elite politik Lampung sangat menaruh perhatian terhadap SGC, dan apa kaitan perusahaan tersebut dengan urusan perpolitikan atau bahkan pemilihan gubernur di Lampung?

Menariknya, ribut-ribut soal SGC itu, kembali meruyak menjelang pilgub 27 Juni tahun ini. Tematik yang diangkat pun relatif tidak bergeser dari pertanyaan-pertangaan lawas. Intinya perihal seberapa luas penguasaan lahan yang dipinjamkan negara secara sah kepada konglomerasi yang satu ini. Lagi dan lagi penulis kembali bertanya, mengapa pertanyaan sesederhana itu seakan mahal untuk dijawab. Apa karena memang rumit buat dijawab, serumit apa?

Baca Juga  Bumi Manusia dan Penawaran Pelajaran Hidupnya

Mengapa negara, yang diwakili oleh BPN (Badan Pertanahan Nasional) dan pemerintah daerah, terkesan enggan menguak tabir data sesungguhnya. Sehingga kegaduhan yang seakan telah menjadi laten terus hidup dan berulang setiap periode tersebut, dapat segera reda. Bukankah pemerintah biasanya paling alergi bila ada kegaduhan, sampai-sampai pucuk pimpinan negara ini acapkali mengimbau untuk jangan selalu membikin gaduh.

\"\"

Tapi agaknya khusus untuk kasus ini diperlakukan pengecualian. Potensi kegaduhan itu seakan dibiarkan atau malah sengaja diulur-ulur untuk tidak ditanggapi, sambil berharap seiring waktu dan melewati masa pilgub, kegaduhan musiman itu bakal mereda dengan sendirinya.

Baca Juga  Pilgub, Perang Sengit Tim Sukses

Kalau memang benar dugaannya demikian, agaknya memang ada benarnya juga sikap \’tutup mulut\’ yang dipertontonkan pihak-pihak terkait tersebut. Sebab kalau belajar dari pengalaman pilgub 2014 lalu, usai pesta demokrasi digelar, memang segera surut juga kegaduhan soal SGC.

Kalau ini memang sudah menjadi modus \’lagu lama diremake pada CD baru\’ lantas apa sesungguhnya kaitan antara SGC dengan perhelatan Pilgub Lampung? Kalau jawaban pastinya pun masih sulit buat disodorkan, penulis punya satu kepastian; gula SGC memang manis, bahkan teramat manis. (Hendri Std)

Berita Terkait

Bumi Manusia dan Penawaran Pelajaran Hidupnya
Demokrasi Lampung Rusak, Penyelenggara Sibuk “Main Mata” dengan Caleg
Pasca Jadi Bahasa Resmi UNESCO, Ini Tindak Lanjut Kantor Bahasa Provinsi Lampung
Jungkir Balik Juga Perlu Pelumas
Kerja Keras Atlet Porprov IX Lambar Akankah Terima Apresiasi?
Wahyuda Pratama Wakili Lampung Jambore Pelajar Teladan Bangsa IX
Puluhan Peratin di Pesbar tak Nyenyak Tidur
Tak Berhenti di Sepuluh

Berita Terkait

Selasa, 19 Maret 2024 - 18:10 WIB

Yuliawati Apresiasi Kinerja Dinas Perdagangan Kota Metro

Rabu, 13 Maret 2024 - 19:42 WIB

Walikota Metro Kuliah Subuh di Masjid Taqwa

Kamis, 7 Maret 2024 - 19:38 WIB

Disperindag Lampung-Disdag Metro Gelar Pasar Murah Bersubsidi

Selasa, 5 Maret 2024 - 18:38 WIB

Metro Terima Penghargaan Adipura 2023 dari KLHK

Minggu, 3 Maret 2024 - 16:29 WIB

Pemkot Metro Terima Penghargaan Karya Bhakti Peduli Satpol PP

Selasa, 27 Februari 2024 - 17:49 WIB

Gubernur Lampung Resmikan RSH Kota Metro

Sabtu, 24 Februari 2024 - 16:49 WIB

Bangkit Haryo Utomo Buka Safari Dongeng Kota Metro

Kamis, 22 Februari 2024 - 19:57 WIB

PKS Metro Antar Lima Anggotanya ke Kursi Legislatif

Berita Terbaru

Kepala Disperkim Bandarlampung, Yusnadi Ferianto. Foto: Arsip Luki.

Bandarlampung

Tak Hanya Citra Garden, Pengembang Perumahan Diminta Proaktif

Rabu, 17 Apr 2024 - 20:56 WIB

Tulang Bawang Barat

Pj Bupati Tubaba Ziarah ke Makam para Raja

Rabu, 17 Apr 2024 - 20:41 WIB

Ketua DPRD Kota Bandarlampung, Wiyadi. Foto: Ist.

Bandarlampung

Soal Banjir, Dewan Nilai Pemkot Balam bak Pemadam Kebakaran

Rabu, 17 Apr 2024 - 20:22 WIB

Tanggamus

Pemkab Tanggamus Apel Perdana Pasca Libur Lebaran

Rabu, 17 Apr 2024 - 20:18 WIB