Lagi, Aktivitas Penambangan Sebabkan Longsor di Gunung Kunyit

Redaksi

Selasa, 3 Desember 2019 - 15:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Para penambang mengangkut batu usai longsor terjadi, Selasa (3/12) sekitar pukul 13.30 Wib.

Foto: Para penambang mengangkut batu usai longsor terjadi, Selasa (3/12) sekitar pukul 13.30 Wib.

Bandarlampung (Netizenku.com): Aktivitas penambangan batu di Kota Bandarlampung kian menjadi-jadi. Kali ini peristiwa longsor terjadi di Gunung Kunyit, Sukaraja, Bandarlampung, Selasa (3/12). Ditelisik para pekerja atau kuli angkut dan penambang batu justru mengharapkan peristiwa longsor terjadi.

Longsor di gunung tersebut berhasil diabadikan warga sekitar, tergambar jelas dalam video debu yang mengepul tebal hingga radius sekitar 50 sampai 100 meter itu beredar di pesan berantai dan media sosial.

Di lokasi, salah satu pekerja penambang batu, Wiwin Garong, dengan gambling mengungkapkan, peristiwa longsor tersebut justru merupakan aktivitas yang disengaja. Di mana hal itu dilakukan untuk mempermudah dalam proses penambangan di sebuah gunung atau bukit, yakni perlu dilakukannya pengerukan hingga longsor itu terjadi.

\”Ya ini hanya aktivitas masyarakat aja, ya memang dibuat. Itu pun memang kerjaan kita digerong (dikeruk bagian bawah bukit, red) dulu baru jatuh. Memang manual. Ini semua warga, hampir 80 persen pekerja cari nafkah di sini,\” terangnya.

Aktivitas ini cukup membahayakan, selain debu, kemungkinan yang tidak diinginkan dapat terjadi pada pelaku penambangan itu sendiri. Beruntung tidak ada korban jiwa pada peristiwa ini. Akan tetapi, longsor ini justru diharapkan kedatangannya oleh para penambang, pasalnya pada peristiwa ini ada sedikit angka yang cukup menjanjikan.

Baca Juga  Eva Dwiana: koperasi sokoguru perekonomian rakyat

Padahal, lima rumah warga di kawasan Sukaraja, Bandarlampung, pernah hancur tertimbun longsoran batu Gunung Kunyit, Sabtu (21/6/2003). Tak sedikit pula di tempat lainnya cara penambangan seperti ini kerap merenggut korban jiwa.

\”Ya memang kita sudah ngerti, kalau memang sudah mau longosor sudah ada gerakannya,\” jelasnya.

Pengakuan Wiwin jika sudah terjadi longsor yang sengaja dibuat dengan menggeruk batu-batu di bagian bawah gunung agar dapat terjadinya longsor. Penantian ini berlangsung sekitar 3 sampai dengan 4 bulan setelah dilakukannya pengerukan.

Hasilnya pun berbanding jauh, ketika terjadinya longsor seperti ini pekerja akan mendapatkan upah berkali lipat ketimbang hari biasanya, yakni menghasilkan sekitar 30 rit dengan muatan mobil truk. Setiap truk nya para pekerja mendapatkan upah di angka Rp80 ribu. Artinya, jika dalam sehari batu yang dihasilkan dari longsor tersebut berhasil diangkut, para pekerja mendapatkan upah di kisaran Rp2,4 juta per orangnya.

Baca Juga  BKD Bandarlampung Belum Umumkan Hasil Seleksi Kompetensi JPT Pratama

\”Nggak menentu, bisa 3 sampai 4 bulan baru bisa longsor. Sekali longsor kaya gini, paling 30 mobil. Kuli nya dapet 80 ribuan sekali muat,\” bebernya.

Peristiwa seperti ini bukanlah yang pertama kali, sebelumnya juga pernah terjadi peristiwa serupa di Bukit Sukamenanti, Kedaton, Rabu (30/10) beberapa waktu lalu. Diketahui aktivitas penambangan batu di Bukit Sukamenanti masih terus berlangsung hingga saat ini. (Adi)

Berita Terkait

Humanika Balam Deklarasikan UA
PMII Cabang Bandarlampung Segera Gelar Pelantikan
Junanto Herdiawan Dikukuhkan Sebagai Kepala BI Provinsi Lampung
Smartfren Perkuat Jaringan Sambut Ramadan dan Idul Fitri 1445H
Gerakan PMII Bandarlampung Yang Tidak Dipimpin Dapid Itu Palsu
Komitmen Tanpa Batas, BPJS Kesehatan Berikan Layanan JKN Selama Libur Lebaran
Kanwil Kemenkumham Lampung Ngobras Perkuat Sinergi dan Kolaborasi
PGN Catatkan Pendapatan USD3,65 Miliar Sepanjang 2023

Berita Terkait

Kamis, 28 Maret 2024 - 16:28 WIB

Tubaba Akan Beri Bantuan Unggas Untuk Keluarga Beresiko Stunting

Kamis, 28 Maret 2024 - 13:56 WIB

DPRD Tubaba akan Hearing Terkait LKPJ Bupati Terhadap APBD 2023

Kamis, 28 Maret 2024 - 13:43 WIB

Pemkab Tubaba Siap Salurkan Dana Hibah Parpol Pileg 2019

Kamis, 28 Maret 2024 - 13:14 WIB

PUPR Tubaba Wujudkan Konektivitas Jalan Mantap Antar Wilayah

Kamis, 28 Maret 2024 - 13:02 WIB

Jelang Idul Fitri Pemkab Tubaba Gelar GPM

Kamis, 28 Maret 2024 - 12:21 WIB

Target PAD Tubaba Over 100,15 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 - 10:11 WIB

Tubaba Tingkatkan Taraf Hidup Lewat Rumah Layak Huni

Rabu, 27 Maret 2024 - 21:40 WIB

Tubaba Berhasil Tekan Laju Inflasi Daerah

Berita Terbaru

Bandarlampung

Humanika Balam Deklarasikan UA

Jumat, 29 Mar 2024 - 22:33 WIB

Ketua PMII Bandarlampung, Dapid Novian Mastur.

Bandarlampung

PMII Cabang Bandarlampung Segera Gelar Pelantikan

Jumat, 29 Mar 2024 - 17:11 WIB

Tulang Bawang Barat

Tubaba Akan Beri Bantuan Unggas Untuk Keluarga Beresiko Stunting

Kamis, 28 Mar 2024 - 16:28 WIB