Lampung Barat (Netizenku.com): Kopi robusta Liwa Lampung Barat varietas Tugu Sari Honey Proses meraih prestasi menggembirakan, dalam event tahunan Kopi Speciality Indonesia ke-10, di Kampung Jago Sleman, Jogjakarta 17-19 Oktober.
Pada event yang digelar sejak 2008 lalu oleh Pranoto Soenarto, Vice President Chairman AEKI, Jamaludin yang berasal dari Talang Panjang, Kecamatan Gedung Surian, mendapat score cupping 88,38 dan meraih predikat ketiga.
\”Alhamdulillah berdasarkan penilaian dari sejumlah juri, dari 190 peserta berbagai daerah, kopi Liwa Lampung Barat mendapat predikat ketiga,\” kata Jamaludin, Sabtu (20/10/2018).
Menurut Jamal, dalam kontes tersebut saat dilakukan penilaian, juri tidak mengetahui asal dan jenis kopi yang disuguhkan, sehingga nilai yang diberikan betul-betul murni sesuai dengan citarasa yang dihasilkan.
\”Dengan prestasi ini akan semakin meningkatkan kepercayaan petani kopi Lambar untuk mempertahankan kwalitas kopi yang dihasilkan, karena dengan kwalitas yang baik akan meningkatkan harga kopi asal Lambar,\” katanya.
Selain itu menurut Jamal, keikutsertaan Lampung Barat dalam event lomba citarasa kopi akan semakin mengenalkan kopi Liwa Lampung Barat di nusantara, sehingga akan bersaing dengan kopi yang dihasilkan dari daerah lain, seperti kopi Gayo dan Kintamani.
\”Selama ini kopi Liwa Lampung Barat masih kalah terkenal dengan kopi asal daerah lain, sementara citarasa kopi kita tidak kalah bersaing, dan semoga keberhasilan ini sebagai tonggak kopi Liwa Lambar menembus pasar nusantar bahkan mancanegara,\” harapnya.
Sementara bupati Lampung Barat Parosil Mabsus, yang dikenal dengan bupati \”kopi\” memberikan apresiasi atas prestasi yang didapatkan petani kopi Lampung Barat yang telah berperan serta mengenalkan kopi Liwa Lampung Barat.
\”Saya sudah komitmen akan meningkatkan tarap hidup petani kopi Lampung Barat, dan apa yang telah dilakukan saudara Jamaludin sejalan dengan program pemerintah kabupaten,\” kata Parosil.
Untuk itu bupati kopi ini berharap, petani kopi Lampung Barat untuk terus melakukan inovasi dalam menciptakan varian rasa serta akan didukung oleh pemerintah dalam meningkatkan produktivitas kopi yang dihasilkan petani.
\”Pemerintah akan melakukan pendampingan dengan memberikan penyuluhan kepada petani kopi, tentang bagaimana meningkatkan produktivitas dan menjaga citarasa bahkan menciptakan rasa kopi khas Lambar,\” ujar Parosil yang terus menggaungkan slogan \”Indonesia Negeri Ku, Lampung Barat Kopi Ku\”. (Iwan)