Tanggamus (Netizenku.com): Seorang siswi kelas 4 Madrasah Ibtidaiyah, telah menjadi cahaya di tengah cenderungnya kehidupan yang hedonis dan materialistis, serta sikap apatis terhadap lingkungan dan persoalan sosial.
Arina Az Zanna, dalam kesederhanaannya, dengan ikhlas dan tulus menyerahkan seluruh uang dari celengannya, senilai Rp1.686.000 untuk aksi solidaritas Palestina di madrasahnya.
Jumlah itu mungkin tak seberapa bagi beberapa orang, namun bagi Arina, gadis kecil dari desa di kaki gunung Tanggamus, mengumpulkan uang sebanyak itu memakan waktu bertahun-tahun.
“Saya mengumpulkan uang selama dua tahun lebih dari sisa uang jajan, uang THR, atau uang dari Bude, dan kemudian saya masukkan ke celengan,” kata Arina dengan polos, Selasa (21/11).
Ketika ditanya siapa yang menyuruhnya menyumbangkan uang tabungannya untuk Palestina, Arina mengakui bahwa itu semua atas inisiatifnya sendiri.
“Saya kasihan melihat orang-orang berdarah dan berlarian karena bom, bayi-bayi yang meninggal karena tidak ada listrik di rumah sakit, ibu-ibu dan anak-anak menjerit kesakitan dan ketakutan, semuanya saya lihat dari HP,” katanya dengan wajah bersedih.
“Maka dari itu, saya sumbangkan semua uang di celengan agar bisa membantu mereka,” ucapnya seraya tersenyum tulus.
Arina tak lahir dari keluarga yang bergelimang harta. Ayahnya bekerja sebagai tukang sapu di Pasar Tanggamus dan ibu menjalankan tugas ibu rumah tangga.
Apa yang dilakukan Arina, bukan sekadar tentang uang, namun ia menunjukan sebuah simbol ketulusan dan harapan agar saudara-saudara yang tidak dikenalnya di Palestina, yang saat ini hidup dalam penderitaan, bisa sedikit terbantu.
Dia hanya anak kecil biasa, putri dari Bapak Suwawi dan Ibu Sugianti, yang belum terfikir tentang cita-citanya di masa depan. Layaknya anak kelas 4 MI, Arina suka bermain dan jajan.
Tapi demi Palestina, Arina memberanikan diri meminta izin kepada orang tuanya untuk menyumbangkan seluruh tabungan yang ia miliki.
“Saya menabung untuk jaga-jaga ketika orang tua Saya kesulitan, tapi, Saya izin untuk disumbangkan ke Palestina. Karena Saya kasihan melihat mereka di HP,” tutupnya. (Luki)