Liwa (Netizenku.com): Dugaan pungutan liar (Pungli) dengan dalih sumbangan, dalam rangka merayakan HUT Kabupaten Lampung Barat ke-32 tahun 2023, yang tepatnya 24 September, bukan hanya di lingkungan Pemkab saja, dengan korban Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Praktik Pungli tersebut sampai ke tingkat pekon. Berdasarkan pengakuan sejumlah peratin, mereka dipungut sumbangan Rp500 ribu/pekon, untuk pelaksanaan pelatihan pembuatan engkak ketan yang dipelopori TP PKK dan APJI.
“Salah satu rangkaian peringatan HUT Lampung Barat ke-32, ada pelatihan pembuatan engkak ketan oleh TPP PKK kabupaten yang bekerjasama dengan APJI, tapi yang menjadi korban kami, karena harus nyumbang Rp500 ribu/pekon,” curhat beberapa peratin, yang sengaja namanya tidak dipublish.
Keluhan bukan hanya disampaikan peratin terkait Pungli tersebut, ketua TP PKK Pekon yang ikut serta pelatihan juga mengaku kecewa, karena selama mengikuti kegiatan tersebut mereka hanya sebatas menyaksikan saja, tanpa ada praktik langsung.
“Kami sudah nyumbang Rp500, kalau dikali 136 jumlah pekon dan kelurahan, uang yang terkumpul mencapai Rp68 juta, tapi kami hanya menyaksikan saja cara pembuatan, tidak diberikan kesempatan untuk praktik langsung,” kata sejumlah istri peratin.
Diketahui, dugaan Pungli dalam rangka merayakan HUT Lampung Barat ke-32, sejumlah OPD juga menjadi korban pimpinan, karena mereka harus membeli sejumlah barang seperti sepeda, kompor dan lain-lain, dengan alasan untuk hadiah atau door prize, serta sumbangan uang untuk pembuatan panggung. (Iwan/Len)