Pesawaran (Netizenku.com): Di Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2019 dan HUT ke-74 PGRI, Pemerintah Kabupaten Pesawaran berikan apresiasi kepada guru yang bertugas di daerah-daerah terpencil, kurang infrastruktur, transportasi, dan sebagainya.
Ungkapan ini disampaikan Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona yang diwakili Sekda Pesawaran, Kusuma Dewangsa pada puncak peringatan HGN dan HUT ke-74 PGRI di aula Masjid Aroyyan Islamic Center Gedongtataan, Selasa (26/11).
\”Saya juga berikan apresiasi kepada guru yang bertugas di daerah-daerah terpencil dan mendidik masyarakat yang serba kurang infrastruktur, transportasi, dan sebagainya di suatu tempat dan masyarakat yang penuh dengan tantangan,\” ucap Sekda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Maka dalam hal ini bersama jajaran pemerintah pihaknya telah dan terus berupaya meningkatkan pelayanan agar semua anak masa usia sekolah mendapatkan pendidikan yang layak.
\”Profesionalitas dan peran strategis guru akan terasa hasilnya pada masa depan, yang mengharuskan upaya pemeliharaan dan peningkatan profesionalitas guru yang dilakukan secara berkelanjutan dan seksama. Kita tidak boleh terjebak hanya karena pertimbangan kepentingan praktis sesaat. Hal ini dilakukan untuk mengukur lebih teliti kesiapan menjalani profesi guru dan menjamin bahwa masa depan tidak salah arah,\” katanya.
Lebih lanjut dia mengutarakan, kelayakan menjalani profesi guru sangat diperlukan, mengingat tugas guru memiliki ukuran multi-dimensional yang sangat kompleks dan terkait dengan penyiapan generasi penerus yang lebih baik dalam segala hal.
\”Ketidaklayakan guru, bisa berakibat terjadinya kecacatan dalam proses pembentukan pola pikir, pengasahan mata hati, dan pembiasaan perilaku sosial peserta didik. Sebagai jembatan ke masa depan, guru harus memastikan bahwa peserta didiknya adalah jembatan bagi masa depan mereka menuju ke masa depan berikutnya,\” ucapnya.
Dalam mempersiapkan masa depan, guru tidak cukup hanya mengajarkan apa yang diketahuinya karena hal itu bisa menjadi tidak relevan lagi pada masa ketika peserta didik menjalani kehidupan mereka sendiri.
\”Kemampuan membentuk karakter peserta didik tidak boleh terabaikan, tetapi menjadi satu kesatuan dari tugas guru. Pada tahun 2030 nanti Indonesia akan menjadi kekuatan tujuh besar dunia. Ini akan tercapai karena kerja keras dan kualitas guru di Indonesia tanpa terkecuali di Kabupaten Pesawaran. Guru harus jadi sumber spirit bagi muridnya dan tidaklah akan tercapai Indonesia unggul, bangsa yang berkemajuan jika tidak dimulai dari guru,\” ungkapnya. (Soheh)