Bandarlampung (Netizenku.com): Penggusuran Pasar Griya Sukarame akhirnya berakhir. Penggusuran pada Selasa (24/7) ini, merupakan kali kedua setelah penggusuran yang dilakukan pada Jumat (20/7) lalu.
Perlawanan yang dilakukan oleh warga dan para aktivis mahasiswa pun tak dapat membendung massa dari aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang mengawal 2 mesin ekskavator.
Bentrok pun tak dapat dihindarkan, berdasarkan pantauan Netizenku.com, ada sekitar 5 orang warga yang pingsan akibat peristiwa ini.
Setelah puluhan rumah diratakan dengan tanah, pemerintah kota masih menyisakan bangunan mushalla. Entah karena memang diniatkan, atau pemerintah tak ingin mendapatkan kecaman akibat merubuhkan tempat ibadah.
Pasca penggusuran yang menguras tenaga, warga masih telaten mencari barang-barang yang sekiranya masih bisa dimanfaatkan. Puing yang telah rata dengan tanah pun dibongkar secara perlahan, berharap menemukan \’harta karun\’.
Menanggapi penggusuran ini, Asisten II Pemkot Bandarlampung, Pola Pardede mengaku telah menyiapkan rumah susun bagi warga yang bersedia tinggal
\”Kami sudah siapkan rumah susun di daerah Ketapang. Warga yang mau, boleh tinggal di sana,\” kata dia di lokasi.
Sementara itu, salah seorang warga, Mu\’ad mengaku bingung harus tinggal dimana. Menurut dia pernyataan pemerintah hanyalah jualan semata, karena pernyataan tersebut tidak pernah disampaikan kepada warga Pasar Griya.
\”Kami bingung mau tinggal dimana. Kalau pemerintah bisa saja ngomong begitu, tapi saya pastikan hal tersebut tidak pernah disampaikan kepada kami di sini,\” tegasnya.(Agis)