Bandarlampung (Netizenku.com): Guna mempercepat proses transformasi digital ratusan ribu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Bandarlampung memasuki era tatanan baru, aplikasi serba bisa terkemuka di Indonesia, Grab, hari ini meluncurkan program #TerusUsaha.
Sebagai program yang mendukung inisiatif #BanggaBuatanIndonesia milik pemerintah, #TerusUsaha mencakup berbagai inisiatif akselerasi khusus untuk melatih dan meningkatkan keterampilan UMKM, serta iklan gratis untuk membantu mereka meningkatkan visibilitas secara online, sehingga dapat meningkatkan penjualan. Grab juga meluncurkan microsite yang dirancang khusus bagi UMKM untuk memberikan tips dan juga pengetahuan penting agar mereka dapat mengembangkan bisnisnya.
Masyarakat Lampung terbilang cukup dekat dengan usaha berskala kecil dan sektor informal lainnya. Terhitung awal 2018, Dinas Koperasi dan UKM (Depkop) Provinsi Lampung mencatat ada 157.922 pelaku UMKM, dengan 64% di antaranya merupakan pelaku usaha berskala mikro. Menjamurnya para gig workers dan para pekerja informal ini membuat sektor ini menyerap banyak tenaga kerja dan juga menjadi salah satu tulang punggung bagi perekonomian Bandarlampung.
Berdasarkan riset dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics, gig workers di empat layanan Grab secara keseluruhan berkontribusi sebesar Rp471 miliar pada perekonomian Bandarlampung pada 2019 lalu. Dua hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan untuk digitalisasi dan peningkatan kapasitas UMKM untuk bisa beradaptasi dan berkembang menjadi penting agar ketangguhan ekonomi di kota Bandarlampung dapat terjaga di era new normal ini.
Head of West Indonesia Grab Indonesia, Richard Aditya, mengajak bisnis kecil dan tradisional di Bandarlampung untuk merangkul teknologi agar tidak tertinggal dalam era digital.
“UMKM merupakan tulang punggung perekonomian berbagai kota di Indonesia, dan Grab ingin membantu para UMKM ini berkembang lebih maju dengan meningkatkan daya saing mereka di pasaran. Selama pandemi ini, kami melihat bahwa UMKM yang belum beralih ke platform digital telah merasakan dampak negatif dari pandemi ini, yaitu jumlah pelanggan mereka berkurang akibat dibatasinya kegiatan masyarakat di luar rumah,\” urainya.
Dilanjutkannya, hal ini membuat pihaknya fokus pada digitalisasi dan edukasi UMKM agar mereka bisa bangkit, karena saat mereka bertumbuh, ketahanan ekonomi kota akan terjaga. Program #TerusUsaha ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang GrabForGood yang bertujuan memastikan seluruh masyarakat Indonesia dapat menikmati manfaat positif dari teknologi yang inklusif.
Sementara, Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim, mendorong pelaku UMKM agar melakukan pemasaran secara digital. Hal tersebut disampaikannya pada rapat virtual meeting Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung dengan pelaku usaha di Lampung, Selasa (14/7).
\”Pemprov Lampung juga senantiasa mendorong UMKM agar digitalisasi. Karena selama ini UMKM memiliki hambatan atau kesulitan dalam memasarkan produknya, oleh sebab itu diperlukannya sebuah kolaborasi pemerintah dan swasta, dalam meningkatkan peran UMKM sebagai penggerak sektor riil dan pilar perekonomian di Indonesia,” tuturnya. (Leni)