Bandarlampung (Netizenku.com): Pengurus Besar E-Sports Indonesia (PBESI) berencana memasukkan E-Sport sebagai ekstrakurikuler ke dalam kurikulum pendidikan di jenjang SMP, SMA/SMK.
Ketua ESI Provinsi Lampung, Iqbal Ardiansyah, mengimbau agar atlet muda E-Sport bisa membagi waktu dengan tetap fokus dan menomorsatukan pelajaran di sekolah.
Menurut Bung Iqbal, E-Sport memiliki dua sisi mata uang, sisi negatif dan sisi positif.
“Sisi negatif ketika kita tidak bisa membagi waktu dan terlalu mengisi E-Sport ini dengan penuh semangat. Tapi tidak melihat waktu, bahaya juga,” ujar dia dalam Turnamen Hellau E-Sport Championship (HEC) Season 5 di Kafe Koma Space, Rajabasa, Jumat (28/1).
Turnamen HEC Season 5 digelar ESI Kota Bandarlampung dan dibuka oleh Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana.
Baca Juga: Eva Dwiana Buka Turnamen E-Sport Berhadiah Rp10 Juta
Pada sisi positif, lanjut Iqbal, E-Sport menjadi salah satu cabang olahraga yang membuat atlet berprestasi dan bisa menghasilkan pendapatan.
“Pemain game yang kreatif bisa menjadi Youtuber dengan membagikan teknik-teknik bermain game,” kata dia.
E-Sport juga dinilai Iqbal mampu menggerakkan roda perekonomian di Kota Bandarlampung lewat turnamen yang digelar di kafe-kafe.
“Ini bisa menjadi salah satu peluang untuk daya tarik UMKM dengan mengadakan turnamen E-Sport di kafe-kafe,” ujar dia.
Iqbal berharap dukungan yang diberikan oleh Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana membuat E-Sport berdampak positif.
“Kejar prestasi dan jangan takut, wali kota kita hari ini adalah wali kota yang peduli terhadap anak-anak muda dengan kehadiran Bunda Eva di Turnamen HEC,” tutup dia.
Eva Dwiana saat membuka Turnamen HEC Season 5 mengingatkan agar protokol kesehatan tetap berjalan saat peserta fokus bertanding di kafe-kafe.
“Selama ini Bunda memantau ke kafe-kafe banyak yang ikut game, kalau ditegur tidak menyapa. ‘Nak pakai masker.’ Diam saja,” ujar dia.
Kepala Satgas Covid-19 ini mengimbau agar anak-anak muda berlatih E-Sport di rumah saja. “Jangan di tempat-tempat umum,” kata dia. (Josua)