Lampung Barat (Netizenku.com) Dua hari terakhir, pemandangan berbeda di kawah pelatihan dan pendidikan Tentara Nasional Indonesia (TNI), Depo Pendidikan Latihan Tempur Resimen Induk Kodam Jaya, Dokdiklatpur Rindam Jaya, Gunung Bunder Bogor, Jawa Barat.
Pasalnya peserta latihan tidak seperti biasanya, yang selalu dipenuhi anak muda dengan gagah perkasa, yang dengan sigap mengikuti seluruh perintah dan arahan dari pelatih.
Namun, ada pemandangan baru di depo pendidikan latihan tempur sejak Senin (7/5) lalu, karena yang latihan di tempat tersebut didominasi oleh para pria paruh baya, dengan minim kemampuan bidang kesemaptaan.
Apakah TNI RI menerima anggota baru tanpa batasan usia dan tanpa melalui proses seleksi?
Ternyata bukan, 131 bapak-bapak yang berlatih dengan seragam lengkap dan berkepala plontos, plus muka tegang tersebut merupakan Peratin se-Lambar yang sedang dididik untuk menjadi pemimpin yang disiplin dan menanamkan jiwa patriotik.
Sekretaris DPMP Lambar, Padang Prio Utomo, mengatakan, kegiatan tersebut merupakan terobosan DPMP yang tahun ini baru pertama kali dilakukan, dengan harapan Peratin sebagai aparat pemerintah akan lebih disiplin dan memiliki jiwa bela negara.
\”Ini terobosan Pemkab Lambar, dengan harapan kedepan dengan disiplin yang tinggi dan jiwa patriotik, Peratin akan berperan aktif dalam memajukan Lambar yang dimulai dari memajukan pekonnya masing-masing,\” harap Padang, Rabu (9/5).
Kegiatan yang berlangsung 7-12 Mei ini, kata Padang, seluruh Peratin akan mendapatkan pola pendidikan sama dengan TNI, serta dilakukan pelatih yang sama, jadi kegiatan ini tidak main-main.
\”Seluruh Peratin harus masuk barak TNI, jadi ini tidak main-main, karena materi dan pola latihan sama dengan TNI, dan kami yakini bahwa pelatih akan memperlakukan sama dengan TNI yang sedang mengikuti pendidikan,\” ujar Padang.
Hari pertama masuk pendidikan dan latihan, kata Padang, seluruh Peratin sudah merasakan kerasnya latihan, bahkan semua peserta sudah digunduli, dan merasakan hukuman dari pelatih.
\”Lihat saja, semua sudah berkepala plontos artinya nuansa yang mereka rasakan betul-betul latihan yang berat, bahkan tidak sedikit peserta yang mendapat hukuman pelatih karena tidak mengikuti pendidikan dan pelatihan secara serius,\” jelasnya.
Sumber ini menambahkan, pentingnya subtansi kegiatan tersebut dalam membentuk aparatur desa yang berkualitas dan mampu menumbuhkembangkan semangat patriotisme, jujur dan punya semangat nasionalisme sehingga mampu menghargai setiap orang dan juga dapat mengaplikasikannya.
\”Peratin itu mempunyai tugas berat, untuk itu diharapkan kegiatan tersebut akan membentuk aparatur pemain yang berkwalitas dan berjiwa patriotisme, jujur dan punya semangat nasionalisme,\” tandasnya. (Iwan)