Jakarta (Netizenku.com): Dalam tiga tahun terakhir, nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah menembus level tertingginya di posisi Rp 14.844.
Dikutip dari data perdagangan Reuters, Jumat sore (31/8/2018), sepanjang hari itu dolar AS bergerak di level Rp 14.695 hingga Rp 14.844.
Dari data RTI, angka Rp 14.844 semakin mendekati level tertingi nilai tukar dolar AS selama era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Angka ini kalah tipis dari rekor Rp 14.855 yang terjadi pada 24 September 2015.
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menganggap kondisi tersebut saat ini lebih dipengaruhi krisis ekonomi di Argentina.
Selain sentimen global dari pengetatan suku bunga acuan dari AS, kondisi global lainnya seperti di China, Turki hingga Argentine mempengaruhi rupiah.
\”Agak surprise juga Argentina karena dia itu kan sudah dapat bantuan IMF sebetulnya US$ 50 miliar. Orang anggap dia mestinya akan survive, akan selamat dengan itu, tapi ternyata gerakan capital outflow masih sekarat,\” ujarnya.
Dengan kondisi tersebut, akhirnya Argentina menaikkan suku bunga hingga 60%.
Naiknya suku bunga di Argentina hingga 60% dianggap Darmin membuat pasar terkejut.
\”Jadi itu (suku bunganya) sudah tingkat yang luar biasa besarnya sehingga biasanya kalau sudah gitu, biasanya pasar jittery (terkejut) ya, kan dia \’wah ini nggak beres kalau sudah begini,\” ujarnya. (dtc/lan)