Tanggamus (Netizenku): Maksud hati ingin membikin acara pembukaan Tanggamus Expo 2018 menjadi meriah, apa daya warga tak terpikat menyaksikan even tahunan itu, lantaran dianggap \’begitu-begitu aja\’ dari tahun ke tahun.
\”Malah kalau mau dibandingkan, kegiatan tahun lalu lebih meriah dari sekarang,\” kata Dendi (34) yang ditemui Netizenku.com di lokasi perhelatan di halaman Masjid Nurul Faidzin Kawasan Islamic Center Kotaagung, Minggu (26/3) malam.
Ditambahkan warga Kotaagung Timur itu, sesungguhnya sejak awal dia dan istrinya tidak berminat datang ke lokasi acara, karena sebelumnya sudah mendapat info acaranya bakal kurang meriah. \”Tapi karena anak-anak ngajak, akhirnya kami berangkat juga. Nggak tahunya benar saja, suasananya sepi. Mestinya pemkab sudah bisa belajar dari pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya, sehingga kali ini ada hal berbeda yang lebih menarik. Kalau suguhannya alakadarnya saja, lama-lama warga juga bosan,\” keluhnya lagi.
Padahal, even yang dihelat saban tahun ini, merupakan salah satu dari rangkaian acara untuk menyemarakkan HUT ke-21 Kabupaten Tanggamus. Sebagai agenda unggulan sudah sepantasnya bila dikemas semenarik mungkin.
Namun sebagai acara \’pesta rakyat\’ yang diduga pembiayaannya menelan ongkos hingga ratusan juta rupiah, justru minim suguhan yang mampu menarik minat warga kabupaten berjuluk Bumi Begawi Jejama ini. Ketiadaan gelaran Bazaar pasar malam yang tidak bisa dipungkiri mampu menjadi magnet tersendiri untuk menghadirkan pengunjung seperti yang dilakukan pada even serupa di tahun lalu, dianggap sebagai salah satu penyebab lengangnya pengunjung.
Situasi minim pengunjung itu, makin diperparah dengan turunnya rintik hujan yang mengguyur Kotaagung sejak sore. Cuaca yang tidak bersahabat tersebut diakui oleh sekelompok muda-mudi yang datang menyaksikan acara pembukaan Tanggamus Expo.
\”Awalnya kami memang sudah maju-mundur untuk datang ke sini karena gerimis. Tapi karena penasaran, kami paksakan terobos hujan. Tapi pas lihat acaranya kok sepi. Akhirnya kami sekarang mutusin balik aja. Apalagi jalan menuju tempat ini kan katanya rawan, ada begalnya. Makanya supaya nggak kemalaman di jalan, kita sekarang sudah mau pulang,\” tutur Irma (16) yang diamanini rekan-rekannya.
Pendek kata, Irma dan kawan-kawannya merasa kecewa dengan penyelenggaraan even tahunan yang kali ini diselenggarakan di bawah kendali Bagian Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Tanggamus tersebut.
Minimnya pengunjung juga dikeluhkan oleh penjaga mobile stan salah satu waralaba ternama. Pria berseragam warna biru itu, tanpa ragu membenarkan bahwa suasana malam pembukaan Tanggamus Expo 2018 sangat minim pengunjung. Sebab sejak petang hingga pukul 20.33 WIB ketika seremoni pembukaan dimulai, pihaknya baru mampu menghimpun 122 lembar struk pembelian.
\”Jumlah itu pun global sejak pukul 16.30 sore. Kalau murni dari selepas Maghrib tadi sampai malam ini, baru 49 lembar struk pembelian. Angka ini terbilang minim. Jumlah income kami anjlok drastis dibanding pembukaan even yang sama tahun lalu,\” ungkap pegawai itu yang enggan namanya dipublikasikan.
Tapi penilaian berbeda disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Tanggamus, Zainal Abidin. Dirinya justru mengaku sangat puas dengan pelaksanaan kegiatan ini. \”Sukses acaranya, saya sangat puas. Kalau untuk nilai saya beri angka 8,\” katanya, saat memberikan keterangan pers di stand Diskominfo.
Saat disinggung gelaran kali ini terkesan monoton dan sepi pengunjung, Zainal melihat faktor alam menjadi penghalang bagi warga untuk datang ke acara. \”Ini hanya karena faktor cuaca, kawan-kawan juga tahu itu, sejak sore Tanggamus diguyur hujan,\” ucapnya. (Rapik)