Bandarlampung (Netizenku.com): Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Bandarlampung mendatangi Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung untuk berunjuk rasa, Selasa (18/9).
Massa aksi menilai, unjuk rasa yang mereka lakukan adalah bentuk kritik terhadap pemerintahan Jokowi-JK yang dinilai tidak pro rakyat.
Menurut Koordinator lapangan (Korlap) Aksi, Riski Abdau, aksi ini adalah bentuk perhatian dan kepedulian mahasiswa terhadap nasib rakyat yang tidak merasakan kesejahteraan pada pemerintahan Jokowi-JK.
\”Kami HMI Bandarlampung menuntut pemerintah untuk mengoreksi ulang kebijakan fiskal dan moneter Negara Indonesia. Lakukan rekonsolidasi kebangsaan dan mempertegas Kebhinekaan yang menjunjung tinggi kemajemukan bangsa,\” ucapnya dalam orasi.
Riski melanjutkan, pemerintah seharusnya bisa menciptakan iklim demokrasi pancasila tanpa politik identitas. Pemerintah seharusnya menghentikan proyek pembangunan infrastruktur yang bersumber dari hutang negara serta
pemerintah wajib menegakkan supremasi hukum yang berkeadilan di Indonesia.
“Apabila tuntutan yang kami sampaikan tidak dapat direalisasikan oleh pemerintah selama kurun waktu 30 hari, maka dapat dikatakan dengan jelas bahwa rezim Jokowi-JK gagal sebagai presiden, dan kami akan mengumpulkan seluruh mahasiswa se-Lampung menuju Istana Negara untuk menuntut Jokowi-JK mundur dari jabatannya,” tegas Riski.
Untuk menenangkan massa aksi, Wakil Ketua DPRD Provinsi Lampung, Pattimura mencoba menghampiri massa, ia meminta perwakilan HMI Bandarlampung sebanyak 25 orang untuk bermediasi dengannya di dalam gedung dewan.
\”Saya melihat aksi ini seperti berkaca dengan diri 20 tahun silam, ternyata masih ada gerakan mahasiswa yang intinya menentang ketidak adilan terhadap rakyat. Saya yakin dan percaya, gerakan ini murni untuk rakyat, karena itu, saya minta 25 orang perwakilan untuk masuk dan berdialog, karena keterbatasan tempat,” ungkapnya.
Ajakan dari Wakil Ketua DPRD tersebut tak dihiraukan. Massa aksi meminta seluruh pendemo untuk masuk kedalam gedung.
“Bukan berarti gedung ini tidak muat dengan adanya kami, kami bukan sampah. Kita juga pengen lihat bagaimana dalamannya rumah kita,” ucap Ketua HMI Husni Mubarok dalam kerumunan.
Kericuhan dan aksi dorong antara aparat Satpol PP dan massa aksi tak terelakkan. Massa juga melempar botol bekas air mineral ke arah aparat keamanan. (Aby)