Lampung (Netizenku.com): BPJS Kesehatan menderita defisit keuangan dalam dua tahun terakhir hingga Rp 16,5 triliun.
Hal itu disebabkan insiden penyakit kronis masyarakat Indonesia yang cukup tinggi.
\”Besarnya biaya pelayanan kesehatan disebabkan antara lain profil morbiditas penduduk yang banyak menderita penyakit kronis,\” ujar Dirut BPJS Kesehatan Fachmi Idris, dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (17/9/2018).
Biaya penyakit kronis ini telah mencapai Rp 12,82 triliun dari Januari 2018-Agustus 2018.
Di antara daftar penyakit-penyakit kronis, berikut delapan penyakit kronis yang paling banyak hinggapi masyarakat Indonesia, berikut dana untuk perawatannya oleh BPJS Kesehatan selama Januari-Agustus 2018.
- Jantung : Rp 6,67 triliun (51,99%)
- Gagal ginjal : Rp 1,50 triliun (11,72)
- Kanker : Rp 2,11 triliun (16,46%)
- Stroke : Rp 1,62 triliun (12,65%)
- Thalassamia : Rp 298 miliar (2,32%)
- Hepatitis : Rp 209 miliar (1,83%)
- Leukemia : Rp 199,3 miliar (1,55%)
- Haemophilia : Rp 213,95 miliar (1,67%)
(cnbci/lan)