Bandarlampung Bakal Punya Daerah Tambahan Rawan Banjir
Bandarlampung (Netizenku): Kota Bandarlampung nampaknya bakal punya daerah yang akan menambah catatan buruk pemerintah dalam hal penanganan banjir. Pasalnya, Kecamatan Sukarame yang pada tahun-tahun sebelumnya hampir tidak pernah dilanda banjir, kini sering mengalami banjir dan terdapat banyak genangan air di jalan.
Berdasarkan pantauan lapangan, Jalan Letkol Endro Suratmin depan Kampus UIN Raden Intan Lampung, masih terdapat genangan air hingga pukul 14:00 WIB. Berdasarkan keterangan warga, daerah sekitar Sukarame seringkali banjir saat hujan turun. Menurut Mulyadi (42), Selasa (3/4) malam merupakan banjir terparah.
\”Semalam itu banjir terparah. Di depan Kantor Dinas Pekerjaan Umum banjir sampai sedengkul. Terus kata keluarga saya di Jalan Pembangunan 5, banjirnya ada yang sampai paha, dan masuk kerumahnya warga,\” kata Mulyadi kepada Netizenku.com, Rabu (4/4).
Disambangi Netizenku.com, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandarlampung, M Rizky membenarkan bahwa pada Selasa malam daerah Sukarame memiliki beberapa titik banjir yang cukup parah.
\”Benar, di Jalan Pembangunan 5, Sukarame saat kami kesana banjirnya sampai sepaha orang dewasa. Kemudian ada sebagian titik banjir di daerah Jalan Riyacudu, Kelurahan Korpri Jaya,\” ujar Rizky.
Menurut dia, apabila kejadian tersebut berulang, bisa saja Kecamatan Sukarame ditetapkan sebagai rawan banjir. \”Kalau dicatatkan kita, Sukarela itu bukan daerah rawan banjir, karena dulu hanya genangan-genangan saja saat hujan deras turun. Sekarang kok jadi seperti ini. Kalau kejadian ini berulang, bisa saja kami menetapkan Kecamatan Sukarame menjadi daerah rawan banjir,\” imbuhnya.
Berdasarkan pengecekan yang dilakukan BPBD, irigasi yang ada di Kecamatan Sukarame sangat kurang dari kelayakan. Menurutnya, irigasi di daerah itu banyak yang mengalami pendangkalan dan terlalu sempit, sehingga air meluap hingga naik ke jalan.
\”Bisa dikatakan irigasinya sangat tidak layak. Yang kita lihat terjadi pendangkalan dan terlalu sempit. Sehingga airnya naik ke jalan. Tapi kami sudah koordinasikan semua itu ke Dinas PU dan Lingkungan Hidup. Mudah-mudahan segera ditangani lah, karena kami bergeraknya kan saat sudah terjadi, pencegahan tetap ada di mereka,\” pungkasnya.(Agis)