Bandarlampung (Netizenku.com): Selamat Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Itu lah kalimat yang selalu diucapkan oleh salah satu penggiat literasi di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung pada Rabu (2/5).
Komunitas yang bernama Lampung Ngobrol dan Berpikir (NgoPi) ini, rayakan Hardiknas dengan cara yang cukup unik sembari mengenang jasa salah satu tokoh pendidikan nasional, yakni Ki Hajar Dewantara.
Memakai topeng Ki Hajar Dewantara, belasan anggota Lampung NgoPi memajang sejumlah buku di pelataran Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, sambil menyapa mahasiswa di fakultas tersebut, \”selamat Hari Pendidikan Nasional\” sorak para mahasiswa bertopeng tersebut.
Kain putih berbalut coretan berwarna merah, terlihat mewakili penolakan dari penggiat literasi ini. Salah satu tulisan yang cukup familiar seperti menolak bodoh pun hadir di tengah perayaan tersebut.
Menurut Ketua Lampung NgoPi, Albet Apriansah, cara ini dilakukan guna mengingatkan mahasiswa akan pentingnya pendidikan. Menurut dia, mahasiswa belakangan ini mengalami trend negatif, dan cendrung individualisme.
\”Ini momen penting, pendidikan yang sebenarnya bukan pendidikan yang dilakoni seperti hari ini. Cita-cita pendahulu kita besar, yang jelas hidup bersosial, tolong menolong dan gotong royong lah yang sekiranya diidamkan. Namun kini kampus hanya melahirkan para sarjana yang congkak dan hanya mementingkan diri sendiri,\” jelas Albet saat ditemui Lampung NgoPi.
Tak hanya itu, mahasiswa yang tergabung dalam komunitas ini pun memberikan hadiah yang tak umum, kalau biasanya bunga diberikan sebagai tanda cinta terhadap dosen, mereka malah menghadiahkan pocong-pocongan.
\”Pocong-pocongan itu kami hadiahkan agar para dosen mengingat tentang arti dari pendidikan. Kami hanya tak ingin pendidikan Indonesia mati, mati karena tak berhasil melahirkan generasi penerus yang ideal bagi kehidupan orang banyak,\” ujar Sapriansyah, salah seorang anggota Lampung NgoPi.
Berdasarkan pantauan Netizenku.com, dosen-dosen yang menerima hadiah aneh dari perayaan tersebut, menimbulkan reaksi yang beragam, ada yang langsung mengusir karena dianggap mengganggu jam pelajaran, ada juga yang menerima dan mensupport aksi tersebut.
Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Khomsahrial Romli pun mendukung gerakan yang dilakukan Lampung NgoPi. \”Bagus! Lanjutkan perjuangannya, kalau bisa pocong-pocongan ini diberikan ke seluruh dosen yang ada di kampus,\” kata dia.
Diketahui, dalam perayaan Hardiknas 2018 ini, Lampung NgoPi mengagendakan serangkaian kegiatan, seperti panggung orasi pendidikan, monolog pendidikan dan juga membuka diskusi terbuka mengenai pendidikan Indonesia.(Agis)