Ada yang Beda pada Program Makan Bergizi Gratis Selama Ramadhan

Hendri Setiadi

Jumat, 28 Februari 2025 - 23:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pelajar menerima menu sajian Makan Bergizi Gratis. (foto: Sekretariat Negara).

Pelajar menerima menu sajian Makan Bergizi Gratis. (foto: Sekretariat Negara).

Biarpun memasuki bulan puasa, pemerintah tetap menjalankan Program Makan Bergizi Gratis atau MBG seperti biasa. Hanya saja ada penyesuaian.

Jakarta (Netizenku.com): KEPALA Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengemukkan, penyesuaian yang diterapkan mencakup mekanisme dan menu makanan.

“Siswa yang berpuasa bisa membawa pulang makanannya dikonsumsi saat berbuka. Sedangkan yang tidak puasa bisa makan di sekolah,” katanya dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (25/2/2025).

Baca Juga  Pemilihan Ormawa UIN Lampung Diulang, Intervensi Birokrasi Dinilai Cederai Demokrasi Kampus

Sementara menyangkut menu, sambung Dadan, penyesuaian dilakukan dengan memilih menu yang tahan lama seperti susu, telur rebus, kurma, kue kering hasil fortifikasi, serta buah. Menu yang disediakan juga akan diselingi dengan menyuguhkan bubur kacang hijau atau kolak.

“Kita tetap mengutamakan komposisi gizi,  protein, karbohidrat, dan serat,” ucap Dadan. Dia turut menjelaskan pelaksanaan MBG dimulai setelah libur lima hari pertama Ramadhan dan berlangsung hingga menjelang Idul Fitri.

Baca Juga  Yesias, Sang Calon Pelaut Peraih Prestasi di Bidang Penjualan

Namun, imbuh Dadan, pada daerah yang mayoritas siswanya non-muslim, dapur MBG tetap memasak seperti biasa pada pekan awal puasa. Hanya saja nanti akan ada evaluasi setelah satu minggu untuk menyesuaikan kondisi di lapangan. “Ini dilakukan untuk mempertimbangkan ada yang puasa di wilayah itu. Evaluasinya seputar apakah tetap dilaksanakan atau ada kekhususan tertentu,” urainya.

Baca Juga  UML Jajaki Kerjasama dengan UMKT

Untuk diketahui MBG sejauh ini sudah mencakup 38 provinsi dengan jumlah penerima mencapai 2 juta penerima manfaat.(*)

Berita Terkait

Satker Mitra Kerja Dilarang Berikan Gratifikasi ke Pegawai Kanwil DJPb Provinsi Lampung
Presiden Prabowo Wanti-wanti Mendikti Agar Mahasiswa Tidak Terhasut
Komite TKIT Fitrah Insani 2 Bagikan Sembako Hasil Tabungan Bank Sampah
Lampung Siap Sambut Wisatawan Liburan Akhir Tahun, Bobby Bocorkan Strateginya
Rakor Pokja Bunda PAUD 2024, Perkuat Peran Keluarga dalam Pendidikan Karakter Anak Usia Dini
Komunitas TurunTangan Lampung Selenggarakan Program Kaleidoskop Dunia
Ini Dia Standar Hidup Layak di Lampung, Silakan Cek Pengeluaran Anda “Di Atas atau Masih di Bawah”
PWRI Lampung Gelar Pelatihan Jurnalistik Bangun Profesionalisme Wartawan

Berita Terkait

Selasa, 1 April 2025 - 12:37 WIB

Belajar Menambal Kredibilitas dari The New York Times

Senin, 31 Maret 2025 - 20:48 WIB

Obrolan Wartawan di Sela Ketupat Lebaran

Minggu, 30 Maret 2025 - 17:53 WIB

Wartawan, Storyteller yang Bukan Pengarang Bebas

Sabtu, 29 Maret 2025 - 21:45 WIB

Merapat ke Markas Tempo

Rabu, 26 Maret 2025 - 22:34 WIB

Tak Perlu Kepala Babi dan Bangkai Tikus untuk Membuat Kicep

Senin, 24 Maret 2025 - 05:01 WIB

Kebohongan Resmi dan Keterangan Palsu

Rabu, 19 Maret 2025 - 14:27 WIB

Jurnalis dan Macan dalam Kandang

Kamis, 6 Maret 2025 - 21:37 WIB

Antara Eka, Taring dan Bodyguard

Berita Terbaru

Buku The New York Times karya Ignatius Haryanto. (foto: koleksi pribadi)

Celoteh

Belajar Menambal Kredibilitas dari The New York Times

Selasa, 1 Apr 2025 - 12:37 WIB

Ketupat (foto: ist)

Celoteh

Obrolan Wartawan di Sela Ketupat Lebaran

Senin, 31 Mar 2025 - 20:48 WIB

Ilustrasi buku jurnalisme sastrawi. (foto: dok pribadi)

Celoteh

Wartawan, Storyteller yang Bukan Pengarang Bebas

Minggu, 30 Mar 2025 - 17:53 WIB

Penulis saat berada di kantor Tempo. (foto: dok pribadi)

Celoteh

Merapat ke Markas Tempo

Sabtu, 29 Mar 2025 - 21:45 WIB