Lampung (Netizenku.com): Kementerian Keuangan mengungkapkan telah mencatat penerimaan negara yang berasal dari cukai vape sebesar Rp 30 miliar.
Dirjen Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan Heru Pambudi mengatakan, setoran cukai likuid vape (e-sigaret) ini berasal dari para pelaku usaha yang baru terdaftar di Bea Cukai.
\”Vape sudah Rp 30 miliar cukainya, inikan proses masa transisi 3 bulan,\” kata Heru di gedung DPR, Jakarta, Senin (24/9/2018).
DJBC memilih untuk memberikan relaksasi sampai 1 Oktober 2018 bagi kepada pabrik olahan liquid/cairan rokok elektrik (vape/e-sigaret).
Namun implementasi aturan tersebut tetap mulai diterapkan sejak 1 Juli 2018.
Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 146/PMK.010/2017 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau, ditetapkan tarif cukai pada liquid vape sebesar 57%.
\”Setelah itu baru enforcement lapangan bagi mereka yang belum menyesuaikan. Berlakunya bulan depan,\” jelas dia.
Sebelumnya, Kasubdit Tarif Cukai dan Harga Dasar DJBC Sunaryo mengatakan, pihaknya tidak segan untuk menarik produk-produk liquid vape tetap dijual tanpa pita cukai saat melewati batas waktu relaksasi.
\”Ditarik, kita sudah sampaikan secara regulasi itu ditindak, tapi di awal waktu kita beri penyuluhan tentang regulasi setelah 1 Oktober. Kita sekarang ini nyusun peraturan diskusi dengan mereka, jadi kita kolaborasi,\” kata Sunaryo saat dihubungi di Jakarta, Rabu (18/7/2018). (dtc/lan)