Mirza Beretemu Petani dan Nelayan

Eva Setiani

Kamis, 17 Oktober 2024 - 09:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Netizenku.com, Bandar Lampung —15 Oktober 2024 – Dalam upaya memperkuat visi pembangunan sektor pertanian di Provinsi Lampung, calon gubernur Rahmat Mirzani Djausal menggelar silaturahmi dengan para petani dan nelayan se-Lampung. Acara yang difasilitasi oleh anggota DPR RI dari Partai Golkar, Hanan A. Rozak, berlangsung di Graha Wangsa dan dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat tani dan nelayan dengan harapan dapat menjawab permasalahan mendasar yang dihadapi petani Lampung.

Selain membahas berbagai persoalan petani, acara ini juga menjadi ajang Ikrar Dukungan dari para petani dan nelayan se-Provinsi Lampung untuk memenangkan pasangan Mirza-Jihan dalam Pilgub 2024. Dalam ikrar yang diucapkan secara serentak, para petani dan nelayan menegaskan komitmen mereka untuk mendukung dan memperjuangkan kemenangan Mirza-Jihan sebagai pemimpin yang dianggap mampu memperbaiki kondisi sektor pertanian dan perikanan di Lampung.

Dalam sambutannya, Hanan A. Rozak menyoroti sembilan persoalan pokok yang harus diselesaikan untuk memajukan sektor pertanian di Lampung, khususnya di wilayah Lampung II, yang meliputi Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur, Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat, Mesuji, dan Waykanan. Berikut adalah sembilan persoalan tersebut:

1. Masalah Pupuk – Pupuk non-subsidi harganya sangat mahal, sementara pupuk subsidi sulit diperoleh. Hal ini menjadi salah satu kendala utama bagi petani dalam meningkatkan produktivitas.
2. Infrastruktur Pertanian – Banyak saluran irigasi yang sudah tidak dinormalisasi selama lebih dari 10 tahun, sehingga target swasembada pangan dari pemerintah belum optimal.
3. Ketersediaan Air – Air untuk pertanian sangat terbatas, terutama pada musim gadu. Hal ini menghambat petani dalam memanfaatkan lahan secara maksimal.
4. Minimnya Penggunaan Teknologi – Teknologi modern masih minim digunakan oleh petani di Lampung. Ketersediaan mesin pertanian, seperti mesin panen dan tanam, sangat terbatas dan harganya mahal, sehingga sulit dijangkau oleh petani kecil. Tenaga kerja untuk panen juga semakin berkurang.
5. Pendapatan Petani Rendah – Mayoritas petani berusia di atas 48 tahun, sementara generasi muda enggan terjun ke sektor pertanian karena penghasilannya yang rendah. Petani yang mengelola lahan 1 hektar hanya mendapatkan penghasilan sekitar Rp 2,5 hingga Rp 3 juta per bulan, jauh dari kata sejahtera.
6. Keterbatasan Akses Modal dan Pembiayaan – Petani sering kali kesulitan mendapatkan akses modal dan pembiayaan. Akses untuk berinvestasi di sektor pertanian juga sangat terbatas.
7. Regenerasi Petani Milenial – Anak-anak muda memandang sektor pertanian kurang menjanjikan dari segi ekonomi. Hal ini menimbulkan masalah regenerasi, di mana jumlah petani muda semakin berkurang.
8. Subsidi BBM – Petani dan nelayan mengalami kesulitan mendapatkan BBM bersubsidi. Traktor pertanian dan peralatan lain yang digunakan oleh petani tidak dapat menggunakan BBM subsidi. Diperlukan upaya untuk mendirikan SPBU atau SPBN khusus bagi sentra pertanian dan perikanan.
9. Kekurangan Penyuluh Pertanian – Jumlah penyuluh pertanian semakin berkurang karena banyak yang pensiun. Saat ini, jumlah penyuluh hanya tinggal separuh dari yang seharusnya. Dalam 2-3 tahun mendatang, perlu adanya rekrutmen besar-besaran untuk menambah penyuluh pertanian. Jika APBD terbatas, diperlukan solusi dengan memberdayakan penyuluh di daerah masing-masing.

Baca Juga  Rocky Gerung di Lampung: Pancasila Itu Kumpulan Pikiran Dunia

Hanan A. Rozak menegaskan bahwa sembilan persoalan ini memerlukan komitmen yang nyata untuk diimplementasikan di lapangan. “Kita tidak butuh janji atau kartu-kartu, yang kita butuhkan adalah konsep yang bisa diimplementasikan dari petani hingga birokrasi,” ujarnya. Ia juga berjanji akan terus memperjuangkan nasib petani jika tetap berada di Komisi IV DPR RI dan mendukung program-program gubernur yang pro-petani.

Baca Juga  Azwar Yacub Ajak Masyarakat Langkapura Berantas Narkoba

Mirza dalam pidatonya menegaskan bahwa petani dan nelayan adalah sektor yang harus diutamakan, terutama dengan semakin dekatnya pelantikan Prabowo Subianto sebagai Presiden RI. “Pak Prabowo akan dilantik pada 20 Oktober, dan yang paling bahagia harusnya petani. Pak Prabowo sudah sejak lama memperjuangkan nasib petani sebagai Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI),” ungkap Mirza.

Baca Juga  KPU: Posisi Mustafa di Pilgub Masih Aman

Mirza juga menyatakan bahwa Lampung akan menjadi basis pangan nasional di bawah kepemimpinan Prabowo. “Pak Prabowo sudah berkomitmen bahwa harga sembako dan harga panen akan terjaga. Program minum susu dan makan bergizi gratis untuk 1,2 juta anak sekolah di Lampung akan segera dieksekusi, dan para petani akan diuntungkan karena menjadi pemasok utama bahan pangan tersebut,” tambahnya.

Mirza menutup pidatonya dengan komitmen untuk bekerjasama dengan para petani dan nelayan. “Apabila terpilih, kita akan bekerjasama untuk memastikan program ini berjalan dengan baik, demi kesejahteraan para petani dan nelayan Lampung,” ujarnya.

Abi Hasan Muan, Sekretaris Tim Pemenangan Terpadu Mirza-Jihan, menambahkan bahwa kemenangan pasangan Mirza-Jihan akan membawa kehidupan yang lebih makmur bagi masyarakat Lampung, khususnya petani dan nelayan. “Mirza adalah mantan Ketua HKTI Lampung, beliau sangat memahami permasalahan petani di Lampung dan siap memperjuangkannya,” pungkasnya.

Berita Terkait

Debat Pilgub Lampung, Arinal dan Sejarah Pengentasan Kemiskinan di Lampung
Jadi Tersangka Cawakot Metro Qomaru Dinyatakan Sakit
Debat Pilgub Lampung: Dua Paslon Kompak Berterima Kasih ke Jokowi dan Bicara tentang Kopi
Catatan Debat Pilgub Lampung Mirip FGD
Mirza-Jihan Tegaskan Komitmen Menuju Lampung Maju dan Indonesia Emas di Pilgub 2024
Rahmat Mirzani Djausal Ajak PKB Bersama Membangun Lampung di Muskerwil DPW PKB Provinsi Lampung
Mirza Hadiri Apel Barisan Caping Petani dan Buka Senam Sehat di Lampung Selatan
Siap Hadapi Debat Pertama, Mirza-Jihan Konsultasi dengan Akademisi dan Serap Masukan dari Masyarakat

Berita Terkait

Kamis, 17 Oktober 2024 - 09:33 WIB

Qomaru Penuhi Panggilan Sentra Gakkumdu Metro Tanpa Pemeriksaan

Rabu, 16 Oktober 2024 - 21:14 WIB

GMBI Lampung Apresiasi Gakkumdu Tetapkan Tersangka Qomaru

Rabu, 16 Oktober 2024 - 15:50 WIB

Lagi, Masyarakat Tejosari Perbaiki Jalan Secara Mandiri

Selasa, 15 Oktober 2024 - 18:23 WIB

Jadi Tersangka Cawakot Metro Qomaru Dinyatakan Sakit

Selasa, 15 Oktober 2024 - 17:53 WIB

Tersangka Pembunuhan di Pringsewu Dilimpahkan ke Kejaksaan

Senin, 14 Oktober 2024 - 13:46 WIB

Qomaru Zaman Tersangka Dugaan Pelanggaran Kampanye

Minggu, 13 Oktober 2024 - 13:13 WIB

Geram Jalan Tak Diperbaiki, Warga Metro Perbaiki Jalan-Drainase Secara Mandiri

Kamis, 10 Oktober 2024 - 21:29 WIB

Kepala Perwakilan BI Lampung Ajak Masyarakat Terus Cinta Rupiah

Berita Terbaru

Tulang Bawang Barat

Kajari Tubaba: Pelaku Korupsi Musuh Bersama Perusak Sendi Pembangunan Bangsa

Kamis, 17 Okt 2024 - 10:44 WIB

Politik

Mirza Beretemu Petani dan Nelayan

Kamis, 17 Okt 2024 - 09:45 WIB

Tulang Bawang Barat

Tubaba Jalin Kerjasama dengan 3 Kabupaten di Kalimantan Tengah

Rabu, 16 Okt 2024 - 21:47 WIB