Bandarlampung (Netizenku.com): Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung telah melakukan upaya transformasi digitalisasi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) secara perlahan. Hal tersebut dilakukan untuk memperkuat fondasi ekonomi di Provinsi Sai Bumi Ruwa Jurai.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Lampung, Syamsurizal, mengatakan bahwa seiring perkembangan zaman pelaku UMKM dipaksa untuk adaptif melakukan pemasaran.
Salah satu alternatif yang paling efektif, lanjut dia, dengan cara melakukan tranformasi digitalisasi UMKM, sehingga pangsa pasar produk UMKM Lampung semakin luas melalui jejaring internet.
“Ada 273.457 ribu pelaku UMKM di Lampung, dari kuliner, wastra, handcraft, dan lain-lain. Itu sebagian mereka sudah melakukan pemasaran secara digital,” kata dia saat diwawancarai di kantornya, Rabu (25/10).
Menurutnya, transformasi digitalisasi UMKM di Provinsi Lampung masif dilakukan pada saat pandemi Covid-19. Keadaan tersebut memaksa masyarakat melakukan aktivitas di rumah, sehingga pelaku UMKM berinovasi memasarkan produknya.
“Waktu covid kemaren, mereka memang harus berinovasi dan kreatif memasarkan produknya secara mandiri menggunakan sosmed maupun marketplace,” lanjutnya.
Ia mengklaim bahwa Pemprov Lampung turut membantu memasarkan produk secara digital lewat aplikasi e-katalog.
“Pemasarannya efektif, kita juga menyarankan untuk menggunakan pembayaran secara Qris. Meski efektif kami juga tetap mendorong pedagang berjualan secara konvensional melalui pameran-pameran yang ada,” tutupnya. (Luki)