Pak Presiden Bertanya, Tolong Dibantu, Ya!

Avatar

Selasa, 20 Juli 2021 - 19:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kemarin beredar video yang menggambarkan nuansa kegelisahan istana.

Dalam video terlihat Pak Presiden sedang mengajukan pertanyaan pada rapat kabinet terbatas. Berbeda dengan momen yang kita tahu biasanya Pak Presiden kerap mengajukan pertanyaan dalam kemasan kuis, lalu menggelontorkan sepeda sebagai hadiah. Namun kali ini pertanyaan itu dilontarkan dengan mimik serius. Malah bisa dibilang raut wajah Pak Presiden cenderung tegang.

Ketika itu Pak Presiden berkata, “Ini pertanyaan penting dari masyarakat. PPKM Darurat ini akan diperpanjang atau tidak? Kalau mau diperpanjang, sampai kapan? Ini betul-betul hal yang sangat sensitif. Harus diputuskan dengan sebuah pemikiran yang jernih. Jangan sampai keliru!”

Usai menyimak video itu saya bergidik. Ish, lebay, ya? Tapi ini beneran. Saya merasa video singkat itu sudah mampu menularkan ketegangan yang dirasakan Pak Presiden. Sebagai warga saya jelas percaya pada pemimpin saya. Begitu pula kalau pemimpin saya sedang tegang dan cemas. Saya jelas ikutan gusar.

Baca Juga  Takut Jadi Orang Baik

Bagaimana tidak panik, kalau ternyata pemimpin saya sedang kebingungan untuk menjawab keresahan warganya. Terkhusus perihal PPKM darurat ini.
Belum lagi bila ada pertanyaan susulan, apakah ada jaminan kalau PPKM darurat diperpanjang akan membuat landai grafik kasus covid-19? Beuh, makin rumit kan urusannya. Dan sudah barang tentu bakal bikin mumet Pak Presiden.

Untung saya mendapat kalimat penghibur. Bukankah memang tugas dan tanggung jawab pemimpin adalah memikirkan nasib orang-orang yang dipimpinnya. Jadi semestinya saya tak perlu gusar dengan nasib Pak Presiden. Karena sudah semestinya juga dia paham banget akan beban tanggung jawab yang bakal diembannya sebagai kepala negara.

Tapi entah mengapa rasa gusar di benak saya tak mau beringsut pergi. Mungkin karena rasa kepedulian saya terlewat besar pada Pak Presiden, sehingga tak rela membiarkan Pak Presiden kebingungan sendirian. (Ehem…semoga nama saya ‘ditandai’ oleh istana sebagai orang yang empati pada Pak Presiden)

Baca Juga  Sebut Projo Bukan Relawan Kardus, Jokowi Dinilai Memprovokasi

Tapi apa iya Pak Presiden sedang bingung mengatasi pandemi covid-19 yang kian hari makin durjana ini?

Kalau menelaah video singkat yang saya tonton itu, agaknya ‘posisi’ Pak Presiden hanya menyampaikan keluhan warga kepada para pembantunya yang hadir dalam rapat kabinet terbatas itu. Karena posisinya hanya sebagai ‘penyambung lidah rakyat’ lantas siapa yang paling bertanggung jawab untuk menjawab pertanyaan rakyat tersebut?

Benar, pada akhirnya, presiden yang paling berkompeten menjawabnya. Tapi kan presiden punya pembantu. Terlebih mungkin saking mumetnya, ya ndak salah juga kalau beliau memfungsikan para menteri untuk urun rembuk memberi masukan. Iya toh?!

Baca Juga  Maaf Kakak, Sudah 20 Menit!

Kalau pun kemudian ada menteri yang memberi masukan, bukan berarti akan langsung diamini Pak Presiden. Buktinya saat awal pandemi pada 2020 lalu Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, disebut pernah mengusulkan lockdown ke Presiden Jokowi. Tapi nyatanya ditolak Pak Presiden.

Lho…lho, bukankah yang dikenal gencar mengusulkan lockdown sejak awal pandemi adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan? Iya memang benar. Ternyata sesungguhnya Anies dan Luhut sempat punya pemikiran serupa.

Jadi kalau sekarang corona makin ugal-ugalan di Indonesia itu karena salah kebijakan atau ketiadaan kepekaan? Hadeh, makin bingung dibuatnya. Kalau Pak Presiden saja tampak kebingungan mencari jawaban atas persoalan ini, lantas saya, Anda dan rakyat Indonesia lainnya, mesti menggantungkan pertanyaan kepada siapa lagi? ()

Berita Terkait

Ini Dampak Perang Iran-Israel Terhadap Ekspor Impor Lampung
Senam Ritmik Lampung Persembahkan Emas dan Perak PON XXI
Akankah Parosil Melenggang Tanpa Lawan di Pilkada Lambar?
Tidak Kalah Genting dengan Politik Uang, Netralitas ASN Jadi Momok Pilkada 2024
Bumi Manusia dan Penawaran Pelajaran Hidupnya
Demokrasi Lampung Rusak, Penyelenggara Sibuk “Main Mata” dengan Caleg
Pasca Jadi Bahasa Resmi UNESCO, Ini Tindak Lanjut Kantor Bahasa Provinsi Lampung
Jungkir Balik Juga Perlu Pelumas

Berita Terkait

Sabtu, 21 Desember 2024 - 16:46 WIB

Pj. Gubernur Samsudin Buka Kegiatan Up Grading Keluarga Besar Jaringan Sekolah Islam Terpadu Wilayah Lampung

Sabtu, 21 Desember 2024 - 10:24 WIB

Pj. Gubernur Samsudin Serahkan SK Perpanjangan Penjabat Bupati Lampung Barat

Jumat, 20 Desember 2024 - 15:02 WIB

Pj. Gubernur Lampung Serahkan DIPA dan TKD Tahun Anggaran 2025, Simbol Pelaksanaan APBN Pemerintahan Baru 

Rabu, 18 Desember 2024 - 21:56 WIB

Pj. Sekdaprov Buka Rakor Swasembada Pangan Provinsi Lampung

Rabu, 18 Desember 2024 - 20:38 WIB

Pastikan Kesiapan Siaga Nataru, PLN cek SPKLU di Jalur Mudik Sumsel-Lampung

Senin, 16 Desember 2024 - 22:07 WIB

Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Membuka Gelar Pengawasan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2024

Senin, 16 Desember 2024 - 22:01 WIB

Pemprov Lampung Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi dan Percepatan RTRW-RDTR

Senin, 16 Desember 2024 - 20:27 WIB

PLN UID Lampung Gelar Apel Siaga, Siap Amankan Listrik Saat Perayaan Nataru

Berita Terbaru

Tulang Bawang Barat

Kepala Pusdiklatda Lampung Tutup KML Angkatan IV 2024

Sabtu, 21 Des 2024 - 21:55 WIB

Foto: Istimewa

Lampung Selatan

Pembangunan Masjid Al Hijrah Kotabaru Siap Dilanjutkan

Sabtu, 21 Des 2024 - 15:07 WIB