Bandarlampung (Netizenku.com): Pemerintah Kota Bandarlampung menjalin kerja sama dengan BNI 46 dan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Lampung untuk meningkatkan perekonomian para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Sinergisitas Pemerintah Kota bersama lembaga keuangan ini merupakan perwujudan program bantuan pinjaman modal tanpa bunga kepada 500 UMKM di Bandarlampung.
Pemerintah Kota mulai melakukan pendataan UMKM sejak program pinjaman tanpa modal diluncurkan pada akhir Februari 2021.
“Catatan kita ada 500 UMKM yang menerima pinjaman tanpa bunga, sebentar lagi akan launching,” kata Wali Kota Eva Dwiana, Sabtu (19/6), pada acara Gowes Santai Bersama BNI 46 dalam rangka HUT Ke-75 BNI 46 dan HUT Ke-339 Kota Bandarlampung.
Selain menggandeng BNI 46 dan BI Perwakilan Lampung, Eva Dwiana juga berencana meminta bantuan bagi UMKM kepada Menteri BUMN Erick Thohir yang saat ini melakukan kunjungan kerja di Lampung.
“Apalagi nanti malam Bunda akan ngopi bareng bersama Menteri BUMN, MPR RI,” ujar dia.
Eva Dwiana berharap sinergisitas BNI 46 dan BI bersama Pemerintah Kota bisa memberikan support kepada UMKM yang ada di Bandarlampung di masa pandemi Covid-19.
“Di masa pandemik kita tetap bisa menjalankan program, walaupun tidak harus langsung banyak tetapi sedikit demi sedikit kita bisa menjalankan program sesuai harapan masyarakat,” kata dia.
Branch Manager BNI 46 Cabang Tanjungkarang, Hery Juhaeri, mengatakan pihaknya akan mendorong kemajuan UMKM di Bandarlampung lewat Program Cashless Society.
“Kita ingin UMKM maju bersama, salah satu program hari ini adalah UMKM kita itu sudah mulai masuk ke (transaksi) cashless digital, cashless society,” kata Hery.
BNI 46 mendorong para pelaku UMKM menggunakan pembayaran non tunai atau transaksi digital melalui aplikasi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Aplikasi QRIS digunakan melalui telepon selular (ponsel) yang bisa beroperasi di ponsel sistem android dan IOS iphone.
“Pembayaran sekarang dengan handphone sudah memudahkan. Kita ingin 500 UMKM yang ada di Bandarlampung sudah ber-QRIS semua. Kita juga akan melakukan pendampingan dari segi pemasaran dan permodalan,” ujar Hery.
Dia mengatakan QRIS merupakan salah satu program dari BI yang memudahkan masyarakat bertransaksi dan lebih cepat, lebih aman.
Pada kesempatan yang sama Kepala Perwakilan BI Lampung, Budi Harto Setiawan, menjelaskan berdasarkan hasil survei, UMKM yang telah masuk ke ekosistem digital lebih mampu bertahan dalam kondisi krisis karena pelaku UMKM bisa memasarkan produk-produknya dengan cara digital termasuk pembayarannya.
“Kami ucapkan terimakasih kepada Bunda Eva dan Pak Heri yang telah membuktikan bahwa pembayaran dengan QRIS lebih mudah,” ujar Budi.
Saat beristirahat usai Gowes Santai di Kantor Pemkot setempat, Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana bersama BM BNI 46 Cabang Tanjungkarang Hery Juhaeri berkesempatan menguji kemudahan QRIS dalam transaksi pembayaran di UMKM binaan Dinas Perindustrian.
Budi Harto Setiawan mengatakan di masa pandemik seperti saat ini, aplikasi QRIS sangat bermanfaat untuk memutus rantai penularan Covid-19.
“Karena enggak perlu pegang-pegang uang, bersentuhan, karena bayar pakai handphone kita sendiri,” tutup dia.
Menanggapi hal tersebut Wali Kota Eva Dwiana mengatakan Pemerintah Kota akan memberikan sosialisasi kepada UMKM terkait pemakaian QRIS dalam transaksi.
Gowes Santai Bersama BNI 46 sejauh 7,5 KM diikuti Kepala OJK Lampung Bambang Hermanto, Wakil Rektor Unila Asep Sukohar, Kadis Perkebunan Provinsi Lampung Chrisna Putra, Pas Ops Brigif 4 Marinir/BS Letkol (Mar) James Munthe dan Pas Pers Letkol Marinir Muhsin Abror. (Josua)