Liwa (Netizenku.com): Merasa tidak puas dengan prestasi hanya mendapat peringkat lima lomba Innovative Gouvernment Award (IGA) tahun 2020, Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus, memboyong sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ke Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
Dikatakan Parosil, alasan melakukan studi pembelajaran ke Wonogiri, karena kabupaten tersebut, berhasil mendapat peringkat pertama kategori kabupaten dalam lomba IGA 2020. Sehingga dengan demikian dirinya optimis ke depan Lampung Barat dapat meraih prestasi lebih baik lagi.
\”Alhamdulillah, untuk lomba IGA 2020 kita dapat peringkat ke lima, atau nomor satu di luar Pulau Jawa, tetapi kita tidak boleh puas dengan hasil tersebut, maka saya boyong sejumlah kepada OPD untuk belajar di Kabupaten Wonogiri yang dapat peringkat pertama,\” kata dia.
Dikatakan Parosil, pada kunjungan pembelajaran tersebut pihaknya mendapat penjelasan dari Plh Bupati Wonogiri, Haryono. Untuk itu dia berharap semua informasi dapat diterima dengan baik serta dapat diadopsi dan diterapkan di Lampung Barat.
\”Saya harap semua kepala OPD dan staf yang ikut dalam rombongan studi pembelajaran ini, untuk menggali informasi sedetail mungkin, sehingga dapat kita adopsi sebagai rujukan kita ke depan, sehingga target mendapat hasil terbaik pada tahun-tahun mendatang akan terwujud,\” ujarnya.
Menurut Parosil, ada kesamaan antara Kabupaten Lampung Barat dan Wonogiri, mereka dengan lima program, kalau Lampung Barat dengan pitu program. Tetapi untuk inovasi, di Wonogiri terdapat 279, sementara Lampung Barat baru 156 inovasi, maka harus optimis akan mencapai hasil terbaik, apabila semua OPD bekerja dengan maksimal.
\”Kalau kita Lampung Barat ada pitu program, nah mereka ada lima program, tetapi untuk jumlah inovasi Wonogiri lebih banyak, dan saya yakin apabila setelah belajar seperti ini, dan OPD kita bisa bekerja lebih keras, tidak menutup kemungkinan ke depan Lampung Barat akan meraih prestasi nomor satu,\” harapnya.
Sementara kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Lampung Barat, Noviardi Kuswan, mengatakan banyak ilmu yang didapat dari studi pembelajaran tersebut, seperti dalam pembuatan administrasi kependudukan dan izin yang menjadi ranah kabupaten, di Wonogiri sudah berjalan dengan sistem \”Tunjuk Jari\”.
\”Warga Wonogiri yang akan membuat administrasi kependudukan dan izin yang menjadi tanggung jawab kabupaten, sudah dalam genggaman, artinya sudah ada aplikasi yang terdapat di telepon android, dan itu merupakan inovasi yang layak kita tiru,\” kata dia.
Sementara inovasi bidang pertanian, kata Noviardi, sebagai contoh saja, masyarakat yang menanam pisang tidak hanya memanfaatkan buahnya saja, tetapi dari tanaman pisang tersebut sudah ada delapan varian kuliner yang dihasilkan.
\”Inovasi tentang pisang di sini tidak hanya sebatas jual buahnya saja, tetapi dari kulit, batang, akar, daun semua dimanfaatkan dan semua bernilai ekonomis, karena dari komoditas pisang saja, mereka sudah menghasilkan delapan varian kuliner,\” jelasnya.
Diketahui, turut serta mendampingi Parosil, yakni Asisten II, Ismet Inoni, Staf Ahli Bupati Bidang Ekbang, Muliyono, Kepala Balitbang, Noviardi Kuswan, Kadis Dukcapil, Adi Utama, Kadis Perkebunan, Agustanto Basmar, Kadis PTSP, Sugeng Raharjo, dan Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan, Mazdan. (Iwan/len)