Hadapi Pandemi, Jalankan Pola Hidup Sehat

Redaksi

Sabtu, 28 November 2020 - 19:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta (Netizenku.com): Dampak pandemi Covid-19 yang paling dirasakan seluruh umat manusia saat ini adalah kembali menghargai kehidupan dan kesehatan. Pandemi Covid-19 telah memaksa kita belajar dan melakukan hal-hal baru yang mungkin banyak kita abaikan selama ini.

“Target kami mencegah sebanyak mungkin agar orang tidak sakit, melalui kampanye 3M, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Selain itu juga kampanye 3T, tracing, testing, dan treatment serta vaksinasi,” ujar dr. Andi Khomeini Takdir Haruni, Sp. PD, dalam webinar bertema “Tantangan Penyintas Beradaptasi & Lindungi Diri dengan Imunisasi” yang diselenggarakan oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN). Rabu, (11/11).

Baca Juga  IPM Provinsi Lampung 2024 Sebesar 73,13 Tumbuh Terjaga 0,65-0,69 Poin

Menurutnya, target pemerintah saat ini bukan hanya menyelesaikan wabah, namun kondisi kesehatan masyarakat Indonesia juga harus lebih baik lagi. Dia juga menambahkan bahwa saat ini tenaga kesehatan tidak hanya berjuang memerangi pandemi Covid-19, namun targetnya masyarakat Indonesia harus benar-benar sehat dan kuat.

“Banyak pasien yang dulunya tidak mengetahui jika memiliki penyakit penyerta atau komorbid, setelah diperiksa Covid-19, baru mengetahuinya. Jadi mereka ini harus lebih baik lagi perawatannya. Misalnya mereka yang obesitas, mengkonsumsi gula tinggi, diubah pola hidupnya menjadi plant-based diet. Sehingga berat badannya turun dan daya tahan tubuhnya jauh lebih baik. Juga yang punya riwayat kardiovaskular misalnya, harus lebih baik perawatannya selama dan setelah wabah ini,” papar Dokter Spesialis Penyakit Dalam ini.

Baca Juga  Pendaftaran CPNS Dibuka 16-20 September, Ini Caranya

Lebih lanjut dikatakannya, saat ini ada program yang disebut reserve then reverse, yang berarti bahwa tenaga kesehatan mempertahankan daya dukung dari pasien-pasien yang dirawat di rumah sakit, kemudian mensosialisasikan pola hidup sehat.

“Selain itu, layanan kesehatan yang lebih paripurna dan memanusiakan manusia juga menjadi kunci dari sehatnya masyarakat Indonesia kedepannya,” pungkasnya.(Reza)

Berita Terkait

Pemred Club Siapkan Musyawarah Kerja sekaligus Halal Bihalal
Angin Perdamaian Andan Jejama Berhembus Lembut di Pesawaran
Kepala Babi Teror Jurnalis Tempo
Gerebek Sabung Ayam, 3 Polisi Gugur Diterjang Peluru
Pemprov Lampung Kebut Perbaikan Jalan
Hindari Pemborosan, Ekonom UGM Usulkan Program MBG Belajar pada Amerika
Manjur, Gubernur Mirza Keluarkan Jurus Negosiasi, Pabrik Tapioka Diminta Operasional Kembali
Beras Murah Disalurkan Lagi ke Lampung

Berita Terkait

Senin, 7 April 2025 - 19:34 WIB

Jurnalisme Sastrawi Tulisan Memikat yang Tidak “Laku”

Jumat, 4 April 2025 - 13:34 WIB

Generasi Sat-set Wartawan Masa Kini

Kamis, 3 April 2025 - 14:19 WIB

Menerka Arah Media Massa, Mau Untung Malah Buntung

Selasa, 1 April 2025 - 12:37 WIB

Belajar Menambal Kredibilitas dari The New York Times

Minggu, 30 Maret 2025 - 17:53 WIB

Wartawan, Storyteller yang Bukan Pengarang Bebas

Sabtu, 29 Maret 2025 - 21:45 WIB

Merapat ke Markas Tempo

Jumat, 28 Maret 2025 - 22:47 WIB

Kita Pernah Punya Wartawan Jihad, Kapan Ada Lagi?

Rabu, 26 Maret 2025 - 22:34 WIB

Tak Perlu Kepala Babi dan Bangkai Tikus untuk Membuat Kicep

Berita Terbaru

Cover majalah Pantau edisi terakhir (foto: ist)

Celoteh

Jurnalisme Sastrawi Tulisan Memikat yang Tidak “Laku”

Senin, 7 Apr 2025 - 19:34 WIB

(Ilustrasi pinterest)

Celoteh

Generasi Sat-set Wartawan Masa Kini

Jumat, 4 Apr 2025 - 13:34 WIB

(Ilustrasi: ist)

Celoteh

Menerka Arah Media Massa, Mau Untung Malah Buntung

Kamis, 3 Apr 2025 - 14:19 WIB

Buku The New York Times karya Ignatius Haryanto. (foto: koleksi pribadi)

Celoteh

Belajar Menambal Kredibilitas dari The New York Times

Selasa, 1 Apr 2025 - 12:37 WIB