Pesawaran (Netizenku.com): Pembangunan gedung layanan perpustakaan di Komplek Perkantoran Jalan Raya Jurusan Kedondong Desa Way Layap Kecamatan Gedongtataan diduga dikerjakan oleh perusahaan abal-abal alias bodong.
Hal ini diungkapkan Ketua Harian Lembaga Forum Masyarakat Pesawaran Bersatu (FMPB) Safrudin Tanjung.
Safrudin menjelaskan, proyek bernilai Rp 9.948.303.000,00 bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun Anggaran 2023 tersebut dikerjakan kontraktor CV. Pesona Banyu Biru tersebut tidak memilki kantor resmi. “Perusaan CV Pesona Banyu Biru itu beralamat di Jalan Hos.Cokro Aminoto No 70 Enggal .Tapi setelah kita cek di sana kantornya tidak ada, yang ada justru malah cafe di alamat tersebut,” katanya.
Pihaknya mengkhawatirkan, jika proyek sebesar itu didalam pengerjaannya menggunakan jasa kontraktor dengan perusahaan yang tidak jelas maka bila terjadi sesuatu pada pekerjaan proyek tersebut seperti pihak terkait akan kesulitan mencari alamat perusaan tersebut.
“Terus yang menjadi pertanyaan, kenapa perusaan tidak jelas alamatnya tersebut justru malah bisa menjadi pemenang dalam terder itu. Ini ada apa dengan LPSE Pesawaran, Perusahan bodong bisa Lolos bahkan menjadi pemenang,” sesalnya .
Parahnya lagi, didalam pengerjaan pembangunan Gedung tersebut para pekerja yang ada bekerja tidak sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).
“Ini kita lihat para pekerjanya saja,saat bekerja banyak yang tidak dibekali dengan helm standar proyek , banyak juga yang tidak menggunakan sepatu bot dan sarung tangan serta sabuk pengaman. Inikan bahaya, apa lagi kita tahu gedung ini kan bertingkat,jika terjadi sesuatu siapa yang tanggung jawab ditambah sirekanan ini kan juga sudah ngambil anggaran yang 30 persen sebagai uang muka, kalau pemborongnya kabur gimana siapa yang bertangjawab,” ungkap Tanjung.
Belum lagi jika pekerjaan tersebut mengalami masalah, contonya seperti kekurangan volume ,secara kualitasnya kurang baik dan lain sebagainya ,pihak terkait seperti BPK itu juga akan mengalami kesulitan lantaran alamat perusaannya menggunakan alamat palsu.
“Apalagi kita tahu gedung ini bakal digunakan sebagai pasiltas umum ,kalau kualitasnya buruk ketika nanti anak -anak sekolah yang berkunjung ke gedung tersebut terus gedung nya abruk siapa yang bertanggung jawab jika alamat perusaannya tidak jelas,” ucap Tanjung.
Sementara itu Kepala LPSE Kabupaten Pesawaran Nanang saat dikonfirmasi terkait hal itu belum memberikan jawaban meskipun no ponselnya dalam keadaan aktif.(soheh).