Pakar UGM Ungkap Cara Deteksi Hoaks Pemilu dan Pemilihan

Redaksi

Jumat, 8 Oktober 2021 - 21:44 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Proses packing tinta pilkada di Gudang KPU Bandarlampung Kedaton, Rabu (18/11). Foto: Netizenku.com

Proses packing tinta pilkada di Gudang KPU Bandarlampung Kedaton, Rabu (18/11). Foto: Netizenku.com

Bandarlampung (Netizenku.com): KPU RI kembali menggelas Webinar Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan Seri Kelima: Teknik dan Metode Identifikasi Berita Hoaks Dalam Pemilu dan Pemilihan, Jumat (8/10).

Ketua KPU RI Ilham Saputra ketika membuka webinar menyampaikan berita hoaks yang sampai di masyarakat berisiko menurunkan tingkat kepercayaan kepada penyelenggara pemilu yang bisa mempengaruhi partisipasi masyarakat.

“Ketika Pemilu 2019 lalu, banyak hoaks yang diberitakan kepada masyarakat terutama tentang penyelenggara pemilu. Dari kotak suara dianggap kardus, surat suara dari Cina beribu-ribu kontainer yang sudah dicoblos, dan soal SITUNG yang akan memenangkan pasangan calon 62 persen,” kata dia.

Ilham Saputra berpesan kepada KPU Provinsi maupun KPU Kabupaten/Kota serta kader Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan, untuk bisa membantu KPU RI menangkal hoaks lewat media elektronik dan media sosial agar cepat diserap masyarakat.

Webinar seri kelima ini menghadirkan Dosen FISIPOL Universitas Gadjah Mada (UGM) Abdul Gaffar Karim, Plt. Ketua KoDe Inisiatif Violla Reininda, Ketua Umum Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Sasmito, dan Kasubdit II Dittipidsiber Bareskrim Polri KBP Rizki Agung Prakoso.

Baca Juga  Partai Pendukung Prabowo-Sandi di Lampung Targetkan 70 Persen Suara

Abdul Gaffar Karim menuturkan riset 2019 yang dilakukan Departemen Politik dan Pemerintahan FISIPOL UGM menemukan banyak disinformasi atau hoaks terjadi di pemilihan presiden (pilpres).

Hoaks di pilpres jauh lebih banyak apabila dibandingkan dengan pemilihan legislatif (pileg).

“Bentuk hoaks yang paling sering terjadi berupa serangan antarcalon presiden dan serangan terhadap penyelenggara pemilu,” kata dia.

Abdul Gaffar menjelaskan saling serang antarkandidat dilakukan bermanuver yang juga menyerang penyelenggara dengan tuduhan tidak netral dan serangan personal.

“Ketika serangan itu sudah mengarah kepada penyelenggara pemilu, ada risiko lain, yaitu rakyat menjadi tidak percaya kepada proses pemilu. Itu yang kemudian mengganggu,” ujar dia.

Pakar UGM Ungkap Cara Deteksi Hoaks Pemilu dan Pemilihan
Webinar Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan: Teknik dan Metode Identifikasi Berita Hoaks Dalam Pemilu dan Pemilihan, Jumat (8/10). Foto: Screenshot

Berdasarkan analisis big data, lanjut Abdul Gaffar, sarana utama yang digunakan menyebarkan hoaks adalah media sosial dan media massa online abal-abal yang tidak jelas kepemilikannya.

Baca Juga  Sebanyak 1.398 Pengawas TPS di Bandarlampung Belum Rapid Test

Hasil analisis juga menemukan orang tua di atas usia 40 tahun, lebih rentan terhadap distribusi dan redistribusi hoaks sementara anak-anak muda tidak.

Abdul Gaffar mengatakan ada kemungkinan karena anak-anak muda lahir di kultur digital.

“Orang-orang tua itu terlahir di kultur pemberitaan resmi. Mereka mengira semua berita yang datang ke dia pasti benar. Berita yang masuk lewat WhatsApp juga dianggap benar,” ujar dia.

Untuk mengantisipasi hoaks, lanjut Abdul Gaffar, pada intinya agar berhati-hati dengan media sosial, jangan terlalu percaya media sosial sebagai sumber pengetahuan kecuali kalau jelas sumber dan linknya.

“Media yang review table hampir tidak pernah ada hoaks yang muncul. Kalaupun media resmi melakukan semacam langkah yang tidak positif dalam informasi, biasanya itu malinformasi atau misinformasi yaitu framing,” kata dia.

“Tapi media review table biasanya segera meralat berita informasinya yang tidak benar,” lanjut Abdul Gaffur.

Menurut dia, ada beberapa cara mengantisipasi dan mendeteksi berita hoaks atau informasi yang punya potensi hoaks.

Baca Juga  Parpol Minim Program, Isu SARA Marak di Pemilu

Pertama, informasi yang beredar di media sosial tapi tidak ada di media resmi.

Kedua, informasi yang tak sesuai dengan pengetahuan pribadi.

Ketiga, informasi yang tak sama dengan informasi resmi.

Keempat, informasi yang dibantah sekaligus oleh dua belah pihak, otoritas dan banyak ahli, sudah pasti informasi hoaks.

Abdul Gaffar menjelaskan cara menyikapi hoaks tergantung pada peran tindakan, sebagai otoritas atau individu.

“Kalau kita memegang otoritas maka wajib menyediakan informasi yang lengkap dan mudah diakses. Lalu secara individu dengan menyaring informasi,” kata dia.

Menyaring atau memfilter informasi dilakukan dengan dua cara; pertama, meningkatkan literasi dengan memiliki pengetahuan yang memadai tentang apa yang akan dilakukan. Kedua, berpikir kritis.

“Bersama-sama, otoritas dan individu, perlu melakukan dua hal, hoaks harus dilawan, kemudian hoaks harus diimbangi dengan informasi yang benar sederas informasi palsu yang datang kepada kita,” ujar dia. (Josua)

Berita Terkait

Gelisahku, Mungkin Kegelisahan Pj Gubernur Samsudin Juga
UMP Lampung 2025 Naik Rp176.573, Ahmad Syaifullah: Untuk Menjaga Daya Beli Pekerja dan Daya Saing Usaha
Kepala Daerah Terpilih Jangan Ingkari Janji, Selanjutnya Pj Gubernur Samsudin Bilang Begini…
Standar Hidup Layak di Lampung Rp938 Ribu/Bulan, Jadi PR Besar Mirza-Jihan
Selamat! 2025 Lampung Punya Gubernur Baru, Sembilan Petahana Tumbang
Besok, Nukman Pantau Langsung Sejumlah TPS di Lambar
Bawaslu Lampung Apel Siaga Pengawasan Masa Tenang, Pemungutan dan Tungsura Pilkada
“Kue Cucur” Meluncur di Pringsewu, Ajak Pilih Pemimpin Visioner

Berita Terkait

Minggu, 22 Desember 2024 - 16:14 WIB

Pj. Gubernur Samsudin Hadiri Penutupan Rakernas II Pengurus Besar Mathla’ul Anwar

Sabtu, 21 Desember 2024 - 16:46 WIB

Pj. Gubernur Samsudin Buka Kegiatan Up Grading Keluarga Besar Jaringan Sekolah Islam Terpadu Wilayah Lampung

Sabtu, 21 Desember 2024 - 10:19 WIB

Pj Gubernur Lampung Membuka Kegiatan Pekan Keselamatan Jalan (PKJ) Tahun 2024

Jumat, 20 Desember 2024 - 15:02 WIB

Pj. Gubernur Lampung Serahkan DIPA dan TKD Tahun Anggaran 2025, Simbol Pelaksanaan APBN Pemerintahan Baru 

Rabu, 18 Desember 2024 - 21:56 WIB

Pj. Sekdaprov Buka Rakor Swasembada Pangan Provinsi Lampung

Rabu, 18 Desember 2024 - 20:38 WIB

Pastikan Kesiapan Siaga Nataru, PLN cek SPKLU di Jalur Mudik Sumsel-Lampung

Senin, 16 Desember 2024 - 22:07 WIB

Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Membuka Gelar Pengawasan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2024

Senin, 16 Desember 2024 - 22:01 WIB

Pemprov Lampung Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi dan Percepatan RTRW-RDTR

Berita Terbaru

Tulang Bawang Barat

Kepala Pusdiklatda Lampung Tutup KML Angkatan IV 2024

Sabtu, 21 Des 2024 - 21:55 WIB

Foto: Istimewa

Lampung Selatan

Pembangunan Masjid Al Hijrah Kotabaru Siap Dilanjutkan

Sabtu, 21 Des 2024 - 15:07 WIB