Lampung Selatan (Netizenku.com): Jamaah Muslimin (Hizbullah) akan menyelenggarakan rangkaian Tabligh Akbar 1439 H pada 30 April hingga 6 Mei 2018 yang dipusatkan di Pondok Pesantren Al-Fatah, dusun Muhajirun Desa Negerara Ratu, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan.
Kegiatan tersebut merupakan agenda tahunan menyambut datangnya bulan suci Ramadhan dengan mengambil tema \’Menjadikan Spirit Ramadhan Sebagai Momentum untuk Mempererat Ukhuwwah Islamiyah dalam Mengamalkan Islam Yang Rahmatan Lil Alamin\’.
Rangkaian acara Tabligh Akbar terdiri dari Pekan Olahraga dan Seni Al Fatah Pondok Pesantren Al Fatah se-Indonesia dan Pondok Pesantren se-Provinsi Lampung (1-3 Mei), Expo Dunia Islam (1-5 Mei), Bazar Sya’ban (1-5 Mei), Temu Muslimat (4-5 Mei), Temu Ulama (4-5 Mei), Dialog Lintas Generasi (4 Mei), Bakti Sosial Kesehatan, Sandang dan Pendidikan (4-5 Mei) serta Tabligh Akbar (6 Mei) sebagai puncak kegiatan dengan menghadirkan para ulama tanah air dan internasional.
“Merujuk pada pelaksanaan Tabligh Akbar tahun-tahun sebelumnya yang dilaksanakan Pondok Pesantren Al Fatah Cileungsi Bogor, diperkirakan kegiatan Tabligh Akbar tahun ini akan dihadiri sekitar 20.000 kaum muslimin dari berbagai provinsi di Tanah Air,” ungkap M. Waliyulloh selaku Ketua Panitia Pelaksana Tabligh Akbar, kepada Netizenku.com, Kamis (3/5) sore.
Waliyulloh mengatakan, puncak acara Tabligh Akbar pada 6 Mei dilaksanakan di Masjid Annubuwwah yang rencananya akan dibuka oleh Dr (Hc) H. Zulkifli Hasan, S.E., M.M. selaku Ketua MPR RI, yang pada tahun 2014 lalu turut meletakkan batu pertama pembangunan masjid tersebut. Bupati Dr. Lampung Selatan, H. Zainudin Hasan S.H,M.H. juga direncanakan memberikan sambutan pada pembukaan.
\”Para pembicara Tabligh Akbar terdiri dari para alim dan ulama dalam dan luar negeri, diantaranya K.H. Abul Hidayat Saerodjie (Pembina LBIPI Bogor), Wahyudi KS, M.HI., M.Pd.I. (Pembina Ponpes Al-Fatah), Syaikh Dr. Mustofa Al-Thawil (Mufti Palestina), DR. Ahmad Abdul Malik, Lc., M.A. (Dosen UCIM, Malaysia), Habib Husein Al Athas (Ulama dan Pengasuh Radio Silaturahim/Rasil Jakarta), Prof. Dr. Abuddin Nata, MA. (Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), Prof. Dr. KH. Ahmad Syafi’i Mufid, MA. (Kementerian Agama Republik Indonesia) dan Dr. (Can) Makmun Sholeh (Pengajar Universitas Mulawarman Kalimantan Timur). Sebagai penutup Drs. KH. Yakhsyallah Mansur, MA. selaku Imaam Jamaah Muslimin (Hizbullah) menyampaikan tausiyah,\” paparnya.
Adapun para undangan, lanjut dia, terdiri dari berbagai instutusi Pemerintahan Daerah, Kantor Wilayah Kementerian Agama, Institusi Kepolisian, Institusi TNI, MUI, ICMI, Rektor berbagai Perguruan Tinggi, Pimpinan Pondok Pesantren, Pimpinan Organisasi Kemasyaratan dan Keagamaan se-Provinsi Lampung serta Pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) se-Provinsi Lampung.
\”Sementera itu salah satu agenda Tabligh Akbar 1439 H yang diselenggarakan di luar Pondok Pesantren Al Fatah Muhajirun adalah Konferensi Pemuda Muslim Internasional untuk Pembebasan Palestina dan Al Aqsa (International Muslim Youth Conference on Palestine and Al Aqsa) yang telah dilaksanakan di Balai Keratun Pemerintah Provinsi Lampung Teluk Betung Bandar Lampung pada 30 April – 2 Mei 2018. Konferensi tersebut dihelat bekerjasama dengan Indonesian Consortium for Liberation of Al-Aqsa (ICLA),\” tambahnya.
Dia menjelaskan, ICLA merupakan kumpulan lembaga dan organisasi kemanusiaan yang memfokuskan pekerjaannya pada perjuangan Palestina dan upaya untuk membebaskannya dari penjajahan Israel yang kini sudah memasuki abad ke-2.
\”Organisasi yang tergabung di dalamnya adalah Aqsa Working Group (AWG), Miraj News Agency (MINA), Silaturahim Network, dan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), Syubban Jamaah Muslimin (Hizbullah) dan Pondok Pesantren Al Fatah. Tema yang diangkat dalam konferensi ini adalah Membangun Kerjasama Pemuda Muslim Internasional untuk Pembebasan Al-Aqsha,\” kata dia.
Maksud penyelenggaraan konferensi tersebut, lanjut dia, adalah untuk menyatukan pemahaman pemuda muslim mengenai urgensi perjuangan untuk pembebasan masjid suci umat Islam yang kini sedang dijajah, konferensi juga bertujuan untuk menggalang kesatuan dan persatuan pemuda dunia agar bisa mengambil langkah nyata yang terintegrasi secara akidah maupun strategis.
\”Adapun tujuan dari konferensi ada tiga, diantaranya mempererat silaturahim antar Pemuda Muslim Internasional, merintis upaya pembebasan Masjid al-Aqsha secara terintegrasi antar aktivis dan organisasi kepemudaan Islam internasional, serta menyusun kesepahaman terhadap pembebasan al-Aqsha sebagai tujuan utama,” pungkasnya. (*/Arie)
Komentar