Warga Kaurgading Laporkan Dugaan Pemotongan Dana PKH oleh Bs

Redaksi

Kamis, 2 September 2021 - 20:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Kotaagung (Netizenku.com): Sejumlah warga Pekon Kaurgading, Kecamatan Pematangsawa, mendatangi kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanggamus Kamis (2/9). Tujuan kedatangan tersebut untuk melaporkan adanya dugaan pemotongan dana Program Keluarga Harapan (PKH) yang dilakukan oleh oknum mantan perangkat pekon setempat berinisial Bs.

Laporan dari warga Kaurgading tersebut diterima langsung, Plt Kepala Seksi Intelijen, Kejari Tanggamus, Avi Yuanto.

Menurut, Syahbudin selaku pelapor, bahwa ada 11 warga Kaurgading yang merasa dana PKHnya dipotong oleh oknum berinial Bs. Besar potongan bervariasi mulai Rp100 ribu hingga Rp200 ribu per sekali pencairan. Adapun modus yang dilakukan Bs dari awal bantuan PKH bergulir, memegang kartu ATM berikut buku tabungan penerima manfaat.

Diceritakan, Syahbuddin, bahwa istrinya bernama Helma mendapat bantuan PKH mulai dari tahun 2020, dari awal pencairan tidak pernah tahu berapa, uang bantuan dari pemerintah yang ditransfer ke rekening. Sebab ATM berikut pin dan buku tabungan dipegang oleh Bs yang saat itu masih aktif sebagai Kasi Kesra di Pekon Kaurgading. Syahbudin kemudian bersama 10 warga lainnya berinisiatif meminta buku tabungan untuk mengecek dengan cara di print. Dan pihaknya kaget, sebab yang ditransfer pemerintah jumlahnya tidak sesuai dengan yang diberikan oleh Bs kepada istrinya.

Baca Juga  Pegawai Terpapar Covid-19, Setda Tanggamus Ditutup

“Berdasarkan print buku tabungan, pada tanggal 24 Oktober 2020 dana PKH masuk ke rekening tabungan Rp1.250.000, pada tanggal 26 Oktober 2020 saudara Bs melakukan penarikan uang tersebut, namun uang yang diberikan Bs kepada istri saya hanya Rp1.100.000 dan Rp150.000 diambil oleh Bs tanpa sepengetahuan dan seizin istri saya, lalu pada tanggal 5 Januari 2021 dana PKH masuk ke rekening tabungan Rp1.575.000 namun uang yang diberikan hanya Rp1.050.000 lalu, pada 6 April 2021 dana masuk Rp1.250.000, namun uang yang diberikan Bs ke istri saya hanya Rp1.100.000,” kata dia.

Senada diungkapkan Halimi bahwa dana PKH yang ia terima tidak pernah utuh, dimana setiap kali pencairan dirinya hanya mendapat Rp300 ribu. Padahal saat print buku tabungan dana yang masuk Rp500 ribu.

Baca Juga  Penerapan SAKIP, Tanggamus Raih Nilai B

“Jadi ada pemotongan Rp200 ribu tanpa seizin saya, padahal setiap Bs ke pekon lain untuk menarik uang, kami selaku penerima selalu memberikan uang untuk sekedar bensin yang besarannya bervariasi,” kata Halimi.

Sementara Azwar selaku, tokoh adat Pekon Kaurgading meminta aparat penegak hukum dalam hal ini Kejari Tanggamus untuk mengusut tuntas pemotongan dana PKH ini, sebab dirinya meyakini bahwa yang jadi korban bukan hanya 11 orang saja.

“Sejak tahun 2018, BS diberi tugas oleh kepala pekon untuk mengurus hal yang berkaitan dengan PKH. BS pula yang mendata dan mengusulkan warga untuk mendapat PKH. Pada akhir tahun 2019, BS mengundurkan diri, tapi masih mengurusi PKH. Berdasarkan data tahun 2019 ada 125 orang penerima PKH di Pekon Kaurgading, di tahun 2021 ini jumlah penerima PKH menjadi 170 orang, itu 99 persen pengambilanya dilakukan oleh saudara Bs. Kami minta agar laporan kami ini ditindaklanjuti oleh Kejari Tanggamus, kalaupun nantinya terlapor BS mengembalikan uang, kami tetap meminta agar diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku,” tegas Azwar.

Baca Juga  Ketua MPR: IWO Mampu Menjembatani Informasi dari Pusat ke Daerah

Kemudian saat disinggung, mengapa akhirnya melapor ke Kajari Tanggamus, Azwar menyebut jika demi efisiensi, sebab warga juga sebelumnya sudah melaporkan dugaan tindak pidana korupsi dana desa Pekon Kaurgading tahun 2016-2019.

“Iya, waktu di Polres Tanggamus itu sifatnya kami konsultasi, tapi setelah warga berembuk akhirnya memilih lapor ke Kejari Tanggamus, alasannya mungkin efisiensi waktu, karena sebelumnya kami juga lapor soal dugaan korupsi DD tahun 2016-2019, dan juga berkaca dari pemotongan dana PKH yang ditangani oleh Kejaksaan di DKI Jakarta,” ujar Azwar.

Sementara, menanggapi adanya laporan dari warga Pekon Kaurgading tersebut, Avi Yuanto mengatakan bahwa terlebih dahulu akan mempelajari laporan dari masyarakat tersebut.

“Kita akan tindaklanjuti dengan melakukan pengumpulan data (Puldata) dan pengumpulan bahan keterangan (pulbaket), mohon bersabar,” ujar Avi mewakili Kepala Kejari Tanggamus Yunardi. (tim/Arj/len)

Berita Terkait

Pendaftaran Calon Formatur Musda VI PAN Tanggamus Ditutup
Kontribusi Nyata Energi, PGE Ulubelu Bak Pahlawan Tak Terlihat
Bupati-Wakil Bupati Tanggamus Rakor Akselerasi Penuntasan Pengelolaan Sampah
Sukses Raih Emas, Ditjen EBTKE Dukung Program ELOC BESTARI PGE Area Ulubelu
Saleh-Agus Siap Wujudkan Kabupaten Tanggamus Maju Warga Bahagia
Tekan Inflasi, Pemkab Tanggamus akan Gelar Pasar Murah Lima Titik
Reses, Aleg PKS Sambangi Para Suster Purna Tugas di Vita Grasia
Diterjang Gerimis? Dinding Pondasi RTH Kotaagung Ambruk

Berita Terkait

Rabu, 26 Maret 2025 - 17:54 WIB

ILS-BAZNAS Lampung Salurkan Kado Ramadan untuk Kader dan Pasien TBC

Kamis, 20 Maret 2025 - 22:20 WIB

Bank Lampung Butuh Satu Orang Ini

Kamis, 20 Maret 2025 - 21:56 WIB

Purnama Wulan Sari Mirza Terpilih Jadi Ketua PMI Lampung

Kamis, 20 Maret 2025 - 17:34 WIB

Berbagi Bahagia Bersama BRI Group, RO Bandarlampung Salurkan 1.680 Paket Sembako

Kamis, 20 Maret 2025 - 16:09 WIB

BPJS Kesehatan Komitmen Akses Layanan JKN Tetap Buka Selama Libur Lebaran

Rabu, 19 Maret 2025 - 21:46 WIB

KPU Lampung: Uji Publik Calon Pengganti PSU Pesawaran Berlangsung Hanya Sampai Besok!

Rabu, 19 Maret 2025 - 20:18 WIB

Pasar Murah Jelang Idul Fitri, PLN UID Lampung Siapkan 1000 Paket Sembako

Rabu, 19 Maret 2025 - 14:55 WIB

BRI Regional Office Bandarlampung Santuni 200 Anak Yatim Piatu di Bulan Ramadan

Berita Terbaru

(Ilustrasi pinterest)

Celoteh

Generasi Sat-set Wartawan Masa Kini

Jumat, 4 Apr 2025 - 13:34 WIB

(Ilustrasi: ist)

Celoteh

Menerka Arah Media Massa, Mau Untung Malah Buntung

Kamis, 3 Apr 2025 - 14:19 WIB

Buku The New York Times karya Ignatius Haryanto. (foto: koleksi pribadi)

Celoteh

Belajar Menambal Kredibilitas dari The New York Times

Selasa, 1 Apr 2025 - 12:37 WIB

Ketupat (foto: ist)

Celoteh

Obrolan Wartawan di Sela Ketupat Lebaran

Senin, 31 Mar 2025 - 20:48 WIB