Bandarlampung (Netizenku.com): Maraknya destinasi wisata satwa di Lampung, nampaknya tak diimbangi dengan jumlah wisata perkebunan (agrowisata). Terbukti, hanya di daerah Lambar dan Tanggamus saja yang menyajikan agrowisata, itu pun komoditas kopi.
Untuk melihat agrowisata pun, akhirnya masyarakat Lampung rela merogoh kocek lebih dalam dengan berkunjung ke Lembang, maupun kabupaten lain di Jawa Barat.
Namun sekarang tak perlu khawatir, sebab Lampung sudah memiliki Rumah Strawberry, yang berlokasi di jalan Moh Ali, Kedaung, Kemiling Bandarlampung. Rumah Strawberry yang awalnya hanya perkebunan rumahan ini, mulai dibuka untuk umum sekaligus disulap sebagai wisata edukasi dan rekreasi bagi anak-anak. Sebab, di sana juga bukan hanya ada perkebunan strawberry, melainkan juga rumah kelinci.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hendro, pemilik Rumah Strawberry dan kelinci, mengaku awalnya hanya berangkat dari hobinya bercocok tanam sekaligus beternak. Menggunakan media hidroponik, Hendro yang bukan lulusan pertanian ini, menekuni hobinya tersebut dengan serius tanpa coba-coba.
Sebab, dirinya juga kerap mengikuti seminar tentang pertanian, terutama tentang bercocok tanam. \”Kita memang suka berkebun, dari situ kita sering mengikuti seminar pertanian dan terus mencari-cari cara budidaya strawberry dengan cara hidroponik,\” ujar Hendro kepada Netizenku.com, Sabtu (5/5).
Hendro juga mengatakan, budidaya strawberry yang digelutinya dimulai dari beberapa tahun lalu. Budidaya tersebut mulai dari pembibitan, penanaman hingga panen dan paska panen.
Hasil panennya pun, menurut dia, bisa dinikmati para pengunjung dengan membeli langsung petikan strawberry yang sudah ia siapkan. \”Jadi pengunjung, tidak boleh memetik langsung di kebun. Kalau ingin menikmati, kita sudah menyediakan strawberry untuk dijual,\” ucapnya.
Hendro juga mengungkapkan, kelebihan dari strawberry yang ia miliki, yakni di rasa. Sebab menurutnya, kebun strawberry miliknya memiliki rasa yang manis, dibandingkan dengan strawberry lain. \”Untuk pemasarannya, kita hanya di sini (rumah strawberry), belum bisa ke luar,\” ucapnya.
Selain strawberry, Hendro rupanya sudah beternak kelinci sejak 3 tahun lalu. Jenis kelinci yang ada juga bukan hanya lokal, melainkan jenis semi hingga anggora.
\”Kelinci yang kami miliki semua berjumlah sekitar 70an. Dan itu jenisnya bervariasi, mulai dari lokal, semi hingga jenis anggora,\” ucapnya.
Bagi para pengunjung yang hendak berkreasi sekaligus wisata edukasi, menurutnya hanya dibebankan tiket masuk sebesar Rp10 ribu per orang, free satu wortel untuk memberi makan kelinci. Rumah Strawberry dan Kelinci Lampung ini juga mulai dibuka untuk umum sejak pukul 08.00 hingga 18.00 WIB.
Tak perlu jauh-jauh ke Bandung lagi toh untuk datang ke kebun strawberry? (Rio)