Lampung Barat (Netizenku): Kerja keras dan ikhlas mantan Bupati Lampung Barat (Lambar) dua periode Mukhlis Basri dan dilanjutkan dengan Bupati Lambar saat ini Parosil Mabsus dalam melepaskan label daerah tertinggal dan terisolir untuk Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS), mulai dirasakan masyarakat setempat.
Selama ini, untuk menuju Suoh membutuhkan waktu hingga 5 jam dengan menempuh jalan lumpur. Namun, untuk saat ini kendaraan roda empat berbagai jenis sudah bisa melintas, sehingga dari Liwa menuju Suoh sudah bisa ditempuh hanya dengan waktu 45 menit.
Selain kondisi jalan yang sudah mulus, pemerintah daerah setempat juga telah menetapkan Suoh dan BNS sebagai daerah wisata unggulan. Dan ke depan, penerangan di Suoh bakal permanen.
Hal ini dikatakan Camat Suoh, Selamat Purwoko, bahwa warga Suoh sudah tujuh turunan mengharapkan perhatian pemerintah, terutama pembangunan jalan dan jaringan PLN dan sekarang semua itu sudah terwujud.
\”Warga Suoh dan BNS ini sejahtera dari hidup bertani, tetapi selama ini tertinggal dan terisolir karena tidak merasakan kue pembangunan, tetapi Alhamdulillah semua yang diharapkan seperti jalan dan PLN sudah bisa mereka rasakan,\” kata Purwoko.
Menurut Purwoko, PLN yang akan di resmikan Rabu (21/3) oleh Bupati Parosil Mabsus, bukan hanya sebatas peresmian pemasangan jaringan saja, tetapi akan menyala secara permanen, tersebar di 10 pekan di kecamatan BNS dan 5 pekon dari 7 pekon di kecamatan Suoh.
\”Setelah launching lampu PLN akan menyala secara permanen di 15 pekon dari 17 pekon yang ada di BNS dan Suoh, sementara dua pekon yakni Roworejo dan Sidorejo, masih terkendala izin karena masuk wilayah TNBBS,\” kata Purwoko seraya mengatakan pihaknya masih berusaha agar kedua pekon tersebut mendapat izin dari Kementerian Kehutanan dan LH.
Sebagai bentuk antusias masyarakat menyambut peresmian PLN, kata Purwoko, secara gotong royong warga BNS dan Suoh akan menggelar pesta seni budaya, pesta rakyat dengan mengundang artis ibukota.
\”Sebagai ungkapan rasa bahagia dan ucapan terimakasih kepada Pak Mukhlis Basri dan Pak Parosil dan Mad Hasnurin, warga secara swadaya menggelar berbagai acara, seperti pesta rakyat, pentas seni budaya dengan mengundang artis ibukota,\” jelas Purwoko. (Iwan)