SSGI Kemenkes 2022 Catat Stunting Tubaba Turun 16.4 Persen

Redaksi

Minggu, 29 Januari 2023 - 10:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tulangbawang Barat (Netizenku.com): Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Badan Kajian Pembangun Kesehatan Kementerian Kesehatan tahun 2022 mencatat angka stunting Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba), turun ke 16,4 persen dan menduduki peringkat ke-9 terendah dari 15 kabupaten/kota di Provinsi Lampung.

Sebelumnya, berdasarkan hasil SSGI pada 2021 lalu, angka prevalensi stunting di Tubaba tercatat sebesar 22,1 persen dan menduduki posisi ke-4 dari 15 kabupaten/kota di Lampung.

Baca Juga  Gubernur Akan Launching Layanan SIM-Samsat Penuh Tubaba

Penjabat Bupati Tubaba Dr. Zaidirina, SE.,M.Si, mengatakan stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang, dan mengakibatkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak.

“Alhamdulillah Tubaba keluar dari peringkat ke-4 pada tahun 2021, dan berada pada posisi ke-9 terendah. SSGI 2021 angka stunting kita cukup tinggi 22,1 persen, kemudian SSGI pada tahun 2022 turun menjadi 16,4 persen, artinya penurunan stunting di Tubaba sebesar 5,7 persen. Padahal target dari pemerintah pusat, kita harus turun jadi 18 persen, malah kita berada pada posisi 16,4 persen. Target saya 2023 ini harus di bawah 10 persen,” kata Zaidirina melalui pesan Whatsapp, Sabtu (28/1).

Baca Juga  Tubaba Terapkan TTE untuk KK dan Akta

Zaidirina juga mengatakan, menindaklanjuti pengarahan Presiden Joko Widodo, terkait pengendalian inflasi, penurunan stunting, penurunan kemiskinan ekstrim, dan pertumbuhan ekonomi, lanjut dia, Kabupaten Tubaba telah menjalankan program 3K 1W (kolam, kandang, kebun, dan wisata) dengan memanfaatkan pekarangan dan lahan-lahan kosong di tiyuh-tiyuh (desa).

“Itu salah satu terobosan yang kita lakukan, selain aplikasi e-Penting (elektronik peduli stunting) untuk validitas data dan informasi serta pemantauan dan intervensi untuk masyarakat rawan stunting dan rawan miskin by name by address,” pungkasnya. (Arie/Leni)

Berita Terkait

Bangga dengan Putra Daerah, Bupati Tubaba Sambut Pemain Timnas U-17 Fabio Azka Irawan
Bupati Tubaba Jalin Kerja Sama dengan Fakultas Pertanian Unila untuk Kembangkan Sektor Pertanian dan Peternakan
Kelompok Tani Revolving Sapi Tubaba Merugi, Akui Dipaksa Buat Laporan Keuntungan
Dana Revolving Sapi Macet, Pemkab Tubaba Siap Libatkan APH Jika Tak Kunjung Dikembalikan
Kejari Tubaba Tetapkan Tersangka Baru Kasus Korupsi Dinas PPKB
BPK RI Lampung Mencium Aroma Pelanggaran Dana Revolving Sapi Tubaba 
Rp3,6 M Dana Revolving Sapi Masih Mengendap di Sembilan Kelompok Tani Tubaba
Kejari Tubaba Tahan Satu Tersangka Korupsi Pengelolaan Pasar Pulung Kencana

Berita Terkait

Senin, 21 April 2025 - 21:13 WIB

Lentera Swara Lampung | 125 | Senin, 21 April 2025

Selasa, 15 April 2025 - 22:01 WIB

Lentera Swara Lampung | 124 | Rabu, 16 April 2025

Senin, 14 April 2025 - 07:41 WIB

Lentera Swara Lampung | 123 | Senin, 14 April 2025

Kamis, 10 April 2025 - 22:23 WIB

Lentera Swara Lampung | 122 | Jumat, 11 April 2025

Rabu, 9 April 2025 - 21:16 WIB

Lentera Swara Lampung | 121 | Rabu, 9 April 2025

Rabu, 19 Maret 2025 - 23:01 WIB

Lentera Swara Lampung | 120 | Kamis, 20 Maret 2025

Selasa, 18 Maret 2025 - 23:00 WIB

Lentera Swara Lampung | 119 | Rabu, 19 Maret 2025

Kamis, 13 Maret 2025 - 23:38 WIB

Lentera Swara Lampung | 118 | Jumat, 14 Maret 2025

Berita Terbaru

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kabupaten Lampung Selatan, Foto: Eko/NK.

Lampung Selatan

Pakai Aplikasi, Bayar PBB di Lampung Selatan Semakin Praktis

Rabu, 23 Apr 2025 - 10:32 WIB