Bandarlampung (Netizenku.com): Pemkot Bandarlampung melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) memberikan pendampingan psikolog kepada siswi korban asusila.
Salah satu siswi di SMPN Bandarlampung menjadi korban asusila yang dilakukan gurunya sendiri.
Kepala Dinas PPPA Kota Bandarlampung, Sri Asiyah, menuturkan pemerintah kota langsung memberikan pendampingan setelah mendapatkan laporan.
“Kita langsung turun mendampingi korban dan membawa ke psikolog,” kata dia ketika dihubungi, Senin (14/3).
Sri Asiyah menjelaskan korban asusila sudah dibawa ke rumah aman sementara pelaku ditahan di Mapolsek Kedaton.
Dinas PPPA, lanjut dia, saat ini fokus mendampingi korban untuk memulihkan kesehatan mental korban atau trauma healing.
“Kami mengajak psikolog memberikan trauma healing, supaya anak lebih baik, bekerja sama dengan psikolog dari UIN Raden Intan Lampung,” ujar dia.
Sri Asiyah menjelaskan pihaknya akan terus mengikuti proses hukum yang telah berjalan. Hal ini sesuai harapan orangtua korban yang meminta pelaku diproses menurut hukum yang berlaku.
“Kalau nanti kasusnya berlanjut ke proses hukum selanjutnya, kami ada psikolog klinis yang mendampingi bekerja sama dengan UPTD Provinsi Lampung,” kata dia.
Untuk menghindari hal serupa terjadi, Sri Asiyah mengimbau agar orang tua mengawasi anak-anaknya saat belajar daring (dalam jaringan) di masa pandemi Covid-19.
Orangtua diminta tidak membiarkan anak-anak bermain gadget sepanjang waktu karena buruk untuk kesehatan mata dan mental.
” Selesai belajar daring tolong diawasi. Banyak kasus-kasus berawal dari medsos. Anak-anak karena gadget berpacaran yang akhirnya kebablasan,” tutup dia. (Josua)
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Membuka Ruang Cyber Harassment