Setiap Tahun Kualitas Lingkungan Hidup di Lampung Menurun

Redaksi

Rabu, 19 Januari 2022 - 22:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Manajer Advokasi dan Kampanye Walhi Lampung, Edi Santoso (kanan), bersama Dosen FH Unila Dr Budiyono SH MH (kiri) dalam acara Diskusi Catatan Akhir Tahun 2021: Catatan Kritis Keadilan Ekologis di Provinsi Lampung di RPP Cafe, Sumur Batu, Rabu (19/1). Foto: Netizenku.com

Manajer Advokasi dan Kampanye Walhi Lampung, Edi Santoso (kanan), bersama Dosen FH Unila Dr Budiyono SH MH (kiri) dalam acara Diskusi Catatan Akhir Tahun 2021: Catatan Kritis Keadilan Ekologis di Provinsi Lampung di RPP Cafe, Sumur Batu, Rabu (19/1). Foto: Netizenku.com

Bandarlampung (Netizenku.com): Catatan Akhir Tahun 2021 Walhi Lampung menyebutkan kondisi lingkungan hidup di Lampung dari tahun ke tahun semakin memprihatinkan.

Walhi menilai hal itu disebabkan upaya memberantas dan memberikan efek jera bagi pelaku kejahatan lingkungan dan korporasi pengeksploitasi alam belum maksimal, baik oleh pemerintah provinsi maupun aparat penegak hukum.

Selain itu, upaya penyelesaian konflik SDA juga masih banyak meninggalkan catatan dan kejadian yang belum terselesaikan pada tahun 2021.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Untuk menyuarakan kerusakan lingkungan hidup tersebut, Walhi Lampung menggelar diskusi Catatan Akhir Tahun 2021 dengan tema Catatan Kritis Keadilan Ekologis di Provinsi Lampung.

Baca Juga  Living Plaza Lampung, Herman HN: Silahkan dibangun kalau sesuai aturan

Manajer Advokasi dan Kampanye Walhi Lampung, Edi Santoso, mengatakan penurunan kualitas lingkungan hidup harus menjadi catatan bagi Pemprov Lampung dan Pemkot Bandarlampung sebagai ibu kota provinsi.

“Untuk berkomitmen melakukan perbaikan atau penghijauan menjawab tantangan perubahan iklim,” ujar dia di RPP Cafe, Rabu (19/1).

Pemerintah daerah diminta beradaptasi dengan situasi perubahan iklim agar tidak terjadi kerusakan lingkungan hidup yang lebih parah untuk mencegah jatuhnya korban.

Sepanjang tahun 2021, lanjut Edi, kualitas lingkungan hidup di Lampung tidak menunjukkan perbaikan bahkan cenderung menurun.

Baca Juga  "Bandarlampung Bersatu" Menuju Zona Aman Covid-19

Mulai dari pertambangan, penyusutan ruang terbuka hijau khususnya di Bandarlampung, pendangkalan sungai, banjir dan longsor.

“Ada beberapa kerusakan lingkungan yang dilakukan perusahaan yang memiliki izin tapi ada juga yang ilegal oleh pelaku kejahatan lingkungan seperti tambang emas di Way Kanan dan Pesawaran yang sampai sekarang terus beraktifitas,” kata dia.

Dalam Catatan Akhir Tahun 2021, Walhi menyebutkan tanpa adanya keseriusan melindungi dan mengelola lingkungan hidup maka intensitas bencana ekologis akan terus bertambah. Catatan Akhir Tahun 2021 Walhi Lampung dapat diunduh pada link berikut bit.ly/layoutcatahu.

Akademisi Universitas Lampung (Unila), Dr Budiyono SH MH, yang turut hadir dalam acara diskusi Walhi Lampung menyebutkan kerusakan lingkungan hidup semakin parah dengan disahkannya UU Cipta Kerja atau Omnibus Law oleh pemerintah.

Baca Juga  Pemkot Bandarlampung Gandeng Pusat Tangani Limbah Pesisir

“Putusan MK sudah menyebutkan UU Cipta Kerja itu inkonstitusional tapi tetap berlaku dengan perbaikan dua tahun,” ujar dia.

Budiyono menjelaskan proses pengesahan UU Cipta Kerja tidak dilakukan dengan benar dan tidak melibatkan masyarakat yang terdampak undang-undang tersebut. (Josua) 

Baca Juga: Walhi Lampung Buka Posko Pengaduan Omnibus Law

Berita Terkait

YKWS: Banjir di Balam Bukan Semerta Bencana Alam
Libur Lebaran, Lonjakan Wisata Balam Capai 30 Persen
Tak Hanya Citra Garden, Pengembang Perumahan Diminta Proaktif
Soal Banjir, Dewan Nilai Pemkot Balam bak Pemadam Kebakaran
Awal Mei PDI-P Balam Buka Penjaringan, Eva Dwiana Masih Miliki Kans
PLN UID Lampung Siap Amankan Pasokan Listrik Idul Fitri 1445H
PGN Pastikan Layanan Gas Bumi Aman dan Handal Selama Idul Fitri 1445 H
5.752 WBP Kanwil Kemenkumham Lampung Diusulkan RK Idul Fitri 2024

Berita Terkait

Rabu, 17 April 2024 - 13:25 WIB

Bupati Pesawaran Klaim Tidak Anti Kritik

Jumat, 12 April 2024 - 19:31 WIB

Hujan Deras Guyur Pesawaran, Beberapa Wilayah Tergenang Banjir

Kamis, 4 April 2024 - 21:12 WIB

Pemkab Pesawaran Kembali Adakan Gerakan Pangan Murah

Rabu, 3 April 2024 - 19:02 WIB

Bupati Pesawaran Kunjungi Kementan RI, Ini Usulannya

Rabu, 27 Maret 2024 - 21:01 WIB

Dendi Harap Pemprov Lampung Terus Perhatian ke Pemkab Pesawaran

Rabu, 27 Maret 2024 - 18:49 WIB

Kapolres Pesawaran Imbau Organ Tunggal Tak Setel Musik Remik

Jumat, 15 Maret 2024 - 18:57 WIB

Jumat Curhat, Kapolres Pesawaran Ajak Orang Tua Awasi Anak-anak

Selasa, 12 Maret 2024 - 16:25 WIB

Dendi Tinjau Longsor dan Banjir di Desa Sukajaya Lempasing

Berita Terbaru

Mantan Bupati Kabupaten Tubaba, Umar Ahmad. Foto: Ist.

Lampung

Umar Ahmad dan Sinyalemen Dukungan PDI Perjuangan

Kamis, 18 Apr 2024 - 21:58 WIB

Direktur Eksekutif YKWS, Febrilia Ekawati. Foto: Arsip.

Bandarlampung

YKWS: Banjir di Balam Bukan Semerta Bencana Alam

Kamis, 18 Apr 2024 - 21:32 WIB

Kepala Dinas Pariwisata Kota Bandarlampung, Adiansyah. Foto: Kiriman WA Adiansyah.

Bandarlampung

Libur Lebaran, Lonjakan Wisata Balam Capai 30 Persen

Kamis, 18 Apr 2024 - 20:38 WIB