Bandarlampung (Netizenku.com): Sebanyak 1.713 orang dinyatakan lolos Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN) Universitas Lampung (Unila). Dari jumlah lulusan tersebut, sebanyak 1.623 (93,76%) merupakan putra daerah Lampung yang tersebar di 15 kabupaten/kota.
Selebihnya berasal dari Sumatera Selatan, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Kepulauan Riau, Jawa Tengah, Jambi, Riau, Jawa Timur, dan DI Yogyakarta.
“Tahun ini, saya membuat kebijakan harus ada keterwakilan semua kabupaten/kota di Unila. Untuk itu, kita menurunkan indeks prestasi sekolah sehingga lulusan sekolah di kabupaten-kabupaten bisa masuk jalur undangan ini,” ujar Rektor Unila, Prof Karomani, dalam konferensi pers di Gedung Rektorat, Senin (22/3).
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, lanjut Karomani, jalur undangan didominasi oleh lulusan dari sekolah-sekolah di Bandarlampung.
Dari total 1.713 yang lolos SNMPTN Unila, sebanyak 572 merupakan calon mahasiswa bidik misi atau penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) kuliah.
Menurut Karomani, biaya yang ditanggung KIP tidak mencukupi untuk menuntaskan kuliah di Unila, terutama untuk Fakultas Kedokteran.
Untuk itu, dia berkoordinasi dengan para wali kota dan bupati untuk membantu mencukupi biaya kuliah mahasiswa penerima KIP sehingga bisa tuntas meraih predikat sarjana.
“Saya telpon Pak Bupati Way Kanan, Bupati Tanggamus, Wali Kota Bandarlampung, Bupati Lampung Selatan, menanyakan apakah pemerintah daerah mau membantu biaya kuliah anak-anak kurang mampu yang telah diterima di jalur undangan ini. Alhamdulillah, semua kepala daerah mau membantu dan mendukung putra daerah mereka kuliah di Unila,” ujar Karomani.
Menurut dia, kebijakan mempertimbangkan keterwakilan putra daerah untuk kuliah di Unila ini merupakan bentuk keberpihakan Unila kepada masyarakat kurang mampu sehingga tidak ada lagi stigma pendidikan tinggi hanya untuk elit, saat ini semua bisa mengakses Unila secara proporsional.
Wakil Rektor I Bidang Akademik Prof Heryandi mendukung pernyataan rektor bahwa Unila membuat kebijakan yang memperluas akses pendidikan tinggi bagi seluruh masyarakat Lampung hingga di daerah-daerah kabupaten.
“Bagaimana setiap daerah ada keterwakilan untuk kuliah di Unila, di semua fakultas, termasuk di Fakultas Kedokteran, sehingga tidak ada lagi istilah perguruan tinggi itu seperti menara gading,” ujarnya.
Dia mengingatkan bagi peserta yang tidak lulus di jalur SNMPTN untuk tidak kecewa karena masih ada jalur SBMPTN, dan jalur mandiri untuk masuk ke Unila. (Josua)