Sampoerna Agro Berhasil Bukukan EBITDA Rp1,1 Triliun

Redaksi

Jumat, 16 September 2022 - 15:06 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta (Netizenku.com): PT Sampoerna Agro Tbk (Perseroan) merupakan salah satu emiten yang melakukan paparan publik sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Public Expose Live 2022 yang diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia.

Harga pasar minyak sawit (CPO) tetap menguat dengan harga rata-rata RM6.453/ton pada triwulan kedua 2022 (2Q22) dibandingkan dengan triwulan pertama 2022 sebesar RM6.166 per ton.

Ketegangan geopolitik di Ukraina yang masih berlanjut, kekurangan tenaga kerja di Malaysia, kenaikan harga minyak mentah, serta perubahan kebijakan regulasi di negara-negara produsen dan pengekspor membuat harga minyak nabati tetap kokoh di 2Q22.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hal tersebut menyembabkan harga CPO melonjak sebesar 55% yoy menjadi RM6.309/ton selama paruh pertama tahun 2022 (“1H22”).

“Menguatnya harga CPO yang mencapai harga tertinggi sepanjang masa pada periode 1Q22 dan dampak dari pulihnya produksi TBS di 2Q22 dimana kondisi cuaca yang menguntungkan telah membuat perusahaan mempertahankan profitabilitasnya yang solid di paruh pertama tahun ini (1H22). Dengan demikian, Perseroan berhasil membukukan EBITDA yang kokoh sebesar Rp1,1 triliun di 1H22,” kata Budi Halim, CEO Perseroan.

Baca Juga  Pedagang Menjerit Harga Telur Naik karena PKH

Berkat menguatnya harga CPO di awal tahun 2022, harga jual rata-rata (ASP) Sampoerna Agro mencapai sekitar Rp14.800/kg pada 1H22, meningkat 48% yoy dibandingkan pada periode yang sama di tahun sebelumnya (1H21).

Pada inti sawit (PK), yang merupakan produk penyumbang penjualan terbesar kedua, harga jual rata-ratanya sekitar Rp10.800/kg pada 1H22, meningkat 63% yoy dibandingkan dengan 1H21.

Perseroan membukukan total penjualan Rp2,6 triliun pada 1H22, atau sedikit menurun 2% yoy dari 1H21. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan dari CPO, penyumbang pendapatan terbesar.

Pendapatan dari CPO turun 6% yoy akibat volume penjualan CPO yang lebih rendah. Di sisi lain, PK mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 32% yoy, ditopang oleh penguatan harga rata-rata PK.

Penyumbang penjualan terbesar ketiga adalah kecambah perseroan dengan merk dagang DxP Sriwijaya yang berhasil menduduki pangsa pasar di posisi kedua terbesar di Indonesia. Penjualan dari DxP Sriwijaya pada 1H22 adalah sebesar Rp84 miliar, atau sekitar 3% dari total penjualan konsolidasian.

Baca Juga  Grand Opening Yoshinoya Ahmad Yani Berikan 3 Promo Besar, Yuk Serbu!

Penjualan dari DxP Sriwijaya tahun ini semakin cemerlang dari tahun sebelumnya karena mengalami kenaikan 15% yoy jika dibandingkan 1H21. Hal ini ditopang oleh peningkatan volume penjualan sebesar 17% yoy menjadi 10 juta butir kecambah.

Kondisi cuaca yang mendukung telah meningkatkan kegiatan panen kami pada kuartal kedua tahun 2022, sehinga menghasilkan produksi Tandan Buah Segar (TBS) yang lebih baik. Total produksi TBS, termasuk pembelian dari pihak eksternal pada 2Q22 mencapai 462 ribu ton, meningkat 42% qoq dibandingkan 1Q22, tetapi lebih rendah 2% yoy dibandingkan tahun sebelumnya (2Q21).

Akan tetapi, dampak dari kondisi cuaca yang kurang mendukung di 1Q22 menyebabkan total produksi TBS turun sebesar 19% yoy menjadi 787 ribu ton di 1H22.

Baca Juga  PGN Sabet Penghargaan Keselamatan Migas 2019

Perseroan berupaya untuk meningkatkan daya saing secara berkesinambungan yang dijalankan oleh manajemen seperti peningkatan kualitas posisi keuangan dan kinerja operasional. Di samping itu, kami juga terus berkomitmen dalam menerapkan ESG dan tata kelola perkebunan yang terbaik.

Prospek bisnis Perseroan ke depannya cukup baik, didukung oleh profil tanaman sawit yang masih berada dalam masa produktif dan ditopang oleh kegiatan intensifikasi kebun yang akan terus berjalan dalam beberapa tahun kedepan. Selain itu, adanya peningkatan produksi dari kebun inti serta proporsi panen yang semakin merata turut menambahkan optimisme manajemen dalam melihat kinerja yang baik bagi Sampoerna Agro.

“Didukung oleh kondisi cuaca yang baik, profil perkebunan serta kesinambungan perusahaan dalam mengoptimalkan produksi melalui intensifikasi, kami berharap produksi kelapa sawit dapat meningkat dalam beberapa bulan mendatang dan mencapai puncak produksinya sekitar bulan September atau Oktober 2022,” tutup Budi. (Leni)

Berita Terkait

Perkuat Koordinasi, PGN Gelar Customer Business Gathering Asosiasi
Junanto Herdiawan Dikukuhkan Sebagai Kepala BI Provinsi Lampung
Smartfren Perkuat Jaringan Sambut Ramadan dan Idul Fitri 1445H
PGN Catatkan Pendapatan USD3,65 Miliar Sepanjang 2023
Telkomsel Luncurkan Paket GamesMAX Booster Terbaru
IOH-Lintasarta Jalin Kerja Sama Strategis dengan Pemkab Tubaba
Kolaborasi Smartfren for Business dan AXA Insurance Dukung Pertumbuhan UKM Indonesia
Jelang Ramadhan dan Idul Fitri, Gubernur Minta TPID Jaga Ketersediaan dan Stabilitas Harga Kebutuhan Pokok

Berita Terkait

Kamis, 28 Maret 2024 - 16:28 WIB

Tubaba Akan Beri Bantuan Unggas Untuk Keluarga Beresiko Stunting

Kamis, 28 Maret 2024 - 14:10 WIB

Pemkab Tubaba Siap Salurkan THR Kepada 3256 Penerima

Kamis, 28 Maret 2024 - 13:43 WIB

Pemkab Tubaba Siap Salurkan Dana Hibah Parpol Pileg 2019

Kamis, 28 Maret 2024 - 13:14 WIB

PUPR Tubaba Wujudkan Konektivitas Jalan Mantap Antar Wilayah

Kamis, 28 Maret 2024 - 13:02 WIB

Jelang Idul Fitri Pemkab Tubaba Gelar GPM

Kamis, 28 Maret 2024 - 12:21 WIB

Target PAD Tubaba Over 100,15 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 - 10:11 WIB

Tubaba Tingkatkan Taraf Hidup Lewat Rumah Layak Huni

Rabu, 27 Maret 2024 - 21:40 WIB

Tubaba Berhasil Tekan Laju Inflasi Daerah

Berita Terbaru

Tulang Bawang Barat

Tubaba Akan Beri Bantuan Unggas Untuk Keluarga Beresiko Stunting

Kamis, 28 Mar 2024 - 16:28 WIB

Tulang Bawang Barat

Pemkab Tubaba Siap Salurkan THR Kepada 3256 Penerima

Kamis, 28 Mar 2024 - 14:10 WIB

Pringsewu

Pj Bupati Pringsewu Panen Perdana Padi Organik Teknologi BBM

Kamis, 28 Mar 2024 - 14:05 WIB