Pesawaran (Netizenku.com): Secara geografis Pesawaran terdiri dari daerah pesisir pulau, pantai, pegunungan, hutan dan aliran sungai yang cukup banyak. Dan ini menjadi ancama potensi terjadinya bencana alam.
Menindaklanjuti hal tersebut, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona mengingatkan kepada semua satuan kerja dan steakholder terkait penanggulangan bencana, untuk terus meningkatkan kemampuan dalam upaya penanggulangan bencana baik secara personal maupun secara organisasi serta mengintensifkan komunikasi dan koordinasi, sehingga penyelenggaraan penanggulangan bencana di Kabupaten Pesawaran dapat berjalan secara terencana, terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh.
\”Dengan melihat potensi ancaman, kerentanan dan keterpaparan masyarakat terhadap bencana, maka siaga bencana ini diperlukan untuk melihat kesiapan kita semua dalam rangka mengantisipasi bencana baik secara personil maupun ketersediaan sarana dan prasarana penanggulangan bencana yang ada. Hal ini mengingat tanggungjawab penyelenggaraan penanggulangan bencana bukan hanya terletak pada pemerintah tapi juga merupakan tanggungjawab masyarakat dan semua sektor kehidupan termasuk dunia usaha,\” kata Dendi saat menggelar upacara peringatan Hari Bela Negara ke 70 dan Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana tahun 2018 di Lapangan Pemkab setempat, Senin (17/12).
Pada dasarnya, penyelenggaraan penanggulangan bencana sangat tergantung dari pola perilaku manusianya, yaitu perilaku yang harmoni dengan alam dan perilaku yang aman bencana (safety culture). \”Untuk itu perlu revolusi mental merubah perilaku untuk menuju budaya aman bencana dengan melakukan edukasi public melalui gerakan kesiapsiagaan dan meningkatkan kapasitas pemerintahan, organisasi, masyarakat, komunitas, keluarga dan individu agar mampu menanggapi situasi bencana secara cepat dan tepat,\” katanya.
Badan Penaggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pesawaran mencacat kejadian bencana selama 3 (tiga) tahun terakhir yaituTahun 2015 sebanyak 28 Kejadian, Tahun 2016 sebanyak 41 Kejadian dan Tahun 2017 sebanyak 68 Kejadian. Ini menunjukkan bahwa frekuensi bencana di Kabupaten Pesawaran selama tiga tahun terakhir mengalami peningkatan yang cukup signifikan yang mungkin salah satunya disebabkan adanya perubahan iklim yang cukup ekstrem.\”Maka dari itu saya menghimbau, marilah kita sama-sama meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan kita semua dalam menghadapi bencana yang dimulai dari diri kita, keluarga dan Komunitas, karena kita semua sadar bahwa bencana datang pada tempat dan waktu yang tidak kita ketahui,” pinta Dendi. (soheh)