Liwa (Netizenku.com): Dewan Kesenian Lampung Barat (DKLB) berperan aktif melestarikan dan mengembangkan seni budaya. Salah satu yang dilakukan yakni gelaran Pesagi Culture Festival (PCF) kedua dengan tema “Budaya Cukut Pesagi”.
Ketua DKLB, Mad Hasnurin, mengatakan PCF digelar selama tiga hari 25-27 Oktober di Pekon Hujung, Kecamatan Belalau, yang berada tepat di bawah Gunung Pesagi menampilkan berbagai pertunjukan seni budaya, teater, seni tari dan orkes gambus.
“Saat ini merupakan malam puncak PCF, yang kita beri nama “Kelasa Muloh Tungga” dengan berbagai pertunjukan yang disuguhkan oleh peserta, seperti seni tari, teater, fashion show dan sebelumnya telah dilakukan pawai budaya,” kata Mad Hasnurin, Sabtu (26/10) malam.
Yang lebih istimewa kata Mad Hasnurin, PCF kedua ini diikuti beberapa peserta dari luar Lampung Barat, seperti sanggar Nuwo Budayo Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Metro, sanggar Cangget Budaya Lampung Utara.
Lalu, sanggar Duakha Kabupaten Oku Selatan, Provinsi Sumatera Selatan, feat Dedi Edwin, penampilan tari Da’al dari kota Bandarlampung, serta penampilan sendratari dari Sanggar Seni Setiwang kabupaten Lampung Barat dan Orkes Gambus GPOG Bkema yang ditampilkan mengandung nilai-nilai kebudayaan, dengan harapannya generasi muda akan lebih mengenal tradisi masyarakat, semakin mencintai dan melestarikan adat budaya yang menyatukan kita selama ini,” harap wakil bupati Lampung Barat 2017-2022 tersebut.
Sementara Penjabat Bupati Lampung Barat, Nukman, mengatakan Pesagi Culture Festival merupakan sebuah perwujudan nyata dari pekerja seni, yang digagas oleh DKLB yang memberikan ruang berekspresi berkesenian berkelanjutan.
“Tidak pernah lahir produk festival yang abadi jika tidak diangkat dan dibangun secara swadaya dan gotong royong, sebagai kepala daerah saya berterima kasih kepada DKLB yang telah memberikan wadah bagi pekerja seni untuk menampilkan karya terbaiknya,” kata Nukman.
Dikatakan Nukman, saat ini semua budaya luar sudah dapat disaksikan dengan mudah melalui berbagai platform media sosial, yang belum tentu sesuai dengan budaya masyarakat lokal, maka kolaborasi seperi ini harus didukung oleh berbagai pihak.
“Diera digitalisasi saat ini banyak budaya barat yang dapat mempengaruhi peradaban manusia, mari kita pertahankan budaya yang kita miliki, yang telah terbukti tetap menyatukan semua anak bangsa dengan terjaga kerukunan dan memperat persaudaraan,” kata Nukman yang didampingi ketua TP PKK Zelda Naturi menyerahkan hadiah kepada para pemenang. (Iwan)