Bandarlampung (Netizenku.com): Peristiwa perusakan kaca di Gedung Pelayanan Satu Atap (Satap) pada (19/4) lalu, rupanya mendapatkan respon dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung.
Pada Senin (23/4) siang, Kepala Disdukcapil, Humas, dan Satpol PP menggelar konferensi pers di pers room kota, guna meluruskan persoalan yang ada.
Kepala Disdukcapil Bandarlampung, A Zainuddin mengatakan, dirinya telah bertemu langsung dengan orangtua dari Arif Fadli, Mulyadi Tanjung, yang melakukan perusakan aset pemerintah pada pekan lalu.
Diketahui, Arif Fadli mengalami gangguan jiwa dan sedang mendapatkan perawatan dari Rumah Sakit Jiwa (RSJ). \”Kemarin Pak Mulyadi datang dan membawa 2 surat. Yang pertama surat perawatan dari Puskesmas Wayhalim. Dan yang kedua surat kuning dari RSJ,\” kata Zainuddin.
Saat pihak kepolisian melakukan penyidikan, lanjut dia, polisi tidak percaya begitu saja. \”Karena tidak percaya, pas dibawa ke RSJ, langsung disambut rupanya. Kata petugas disana, Ini memang pasien kami,\” imbuh dia.
Zainuddin juga mengatakan, klarifikasi ini perlu dilakukan agar tidak menimbulkan kesan yang buruk bagi pelayanan masyarakat di Kota Tapis Berseri. \”Ini dilakukan karena kita tidak mau ada kesan yang buruk. Gedung Satap itu dibuat sedemikian rupa untuk mengoptimalkan pelayanan kok. Tapi masa iya kesan itu jadi buruk karena perilaku yang ngelantur kemarin,\” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, para pengunjung yang tengah mengurus adminduk di gedung satap pemkot sempat geger lantaran salah satu warga memecahkan kaca di gedung merah tersebut.
Pelaku yang diketahui bernama Arif Fadli (26) warga Wayhalim ini, sempat diamankan oleh anggota Satpol PP, dan malah memberikan pernyataan seolah-olah dirinya tertipu.
\”Saya kesel dengan pembuatan E-KTP ini pak, nama ibu saya lain, terus saya juga terkesan ditipu sama dua orang dari Wayhalim yang membuat E-KTP saya,\” kata dia saat di interogasi oleh Kepala Satpol PP Bandarlampung , Mansi.(Agis)