Medan (Netizenku.com): Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024, yang dibuka Presiden Joko Widodo 9 September lalu dan akan berakhir 20 September mendatang, perolehan kontingen Lampung, sudah melebihi hasil pada PON XX Papua 2020.
Pada PON XX Papua, Lampung mendapat 10 medali emas, 12 medali perak dan 10 medali perunggu, dengan posisi pada klasemen akhir ada pada peringkat 10. Sementara posisi Lampung saat ini telah mengumpulkan 17 medali emas, 12 medali perak dan 23 medali perunggu dan berada di posisi 10 klasemen sementara.
Tambahan medali emas ke 17 Lampung, Selasa (17/9/2024) dipersembahkan lifter Sri Hartati yang turun di kelas open 57 Kg A dengan total angkatan 530 Kg. Sedangkan
Yolanda dari Jawa Barat meraih perak dengan total angkatan 520 dan Windi Astuti Alwa dari Riau dengan total angkatan 485 Kg yang meraih perunggu.
Sri Hartati memulai dengan angkatan squad 200 Kg dan berhasil, pada angkatan kedua squad 210 Kg, Sri Hartati sempat gagal namun pada angkatan ketiga squad dengan berat yang sama berhasil dengan baik.
Pada angkatan banch press Sri Hartati memulai dengan angkatan 130 Kg pada kesempatan pertama gagal, pada angkatan kedua banch press 130 Kg berhasil dan pada angkatan ketiga banch press 137,5 Kg Sri Hartati kembali gagal.
Pada angkatan deadlift Sri Hartati tampil gemilang dengan memulai angkatan 180 Kg dan angkatan ke 2 deadlift 190 Kg keduanya berhasil. Dengan hasil angakatan pertama dan kedua ia tidak melakukan angkatan ketiga, karena nilai yang sudah dikumpulkan jauh meninggalkan pesaingnya.
Sementara lifter Lampung lainnya Mardiana Eka Prasetiya yang turun dikelas Open – 63 gagal mempersembahkan medali setelah tiga kali berturut-turun gagal dalam angkatan banch press.
Sebenarnya, Mardiana Eka Prastya mengawali angkatan dengan sangat baik pada squad 175 Kg. Namun pada angkatan kedua squad 185 Kg gagal, dan kembali berhasil pada angkatan ketiga squad 185 Kg. Sayangnya pada angkatan banch press Mardiana yang memulai dengan angkatan 120 Kg gagal tiga kali beruntun. Sehingga pada angkatan deadlift tidak bisa melanjutkan. (Iwan)