Perkuat Fundamental Bisnis, PGN Perluas Pembangunan Infrastruktur Gas Bumi

Redaksi

Rabu, 5 Februari 2020 - 13:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bandarlampung (Netizenku.com): PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) memastikan fundamental perusahaan akan tetap solid ditengah kondisi bisnis yang sangat dinamis dewasa ini. Sebagai pionir pembangunan infrastruktur dan pemanfaatan gas bumi, pada tahun 2020 PGN akan membangun berbagai infrastruktur, termasuk jaringan pipa transmisi dan distribusi sepanjang lebih dari 450 km di beberapa sentra ekonomi baru di Sumatera dan Jawa. Sebagai subholding gas, PGN juga sudah mengelola lini bisnis LNG dari Pertamina, sehingga kepastian pasokan gas ke pelanggan lebih terjamin.

Direktur Utama PGN, Gigih Prakoso menjelaskan, PGN akan terus mengoptimalkan infrastruktur gas eksisting dan membangun infrastruktur baru untuk dapat melayani sebanyak mungkin pelanggan, baik rumah tangga, UMKM, korporasi, transportasi, kelistrikan dan BUMN lainnya.

\”Strategi ini merupakan upaya PGN untuk memperkuat fundamental bisnis agar tumbuh berkelanjutan dalam jangka panjang. Terlebih lagi mayoritas cadangan migas di dalam negeri didominasi oleh gas bumi,\” jelas Gigih Prakoso di Jakarta, Rabu (5/2).

Saat ini PGN telah membangun dan mengelola lebih dari 10 ribu km jaringan pipa distribusi dan tranmisi gas nasional. Jumlah itu setara dengan 96 persen infrastruktur gas bumi di Indonesia. Sampai akhir tahun 2019, PGN telah menyalurkan gas bumi melalui jaringan distribusi sebanyak 988 BBTUD dan transmisi sebesar 2.045 MMSCFD.

Lebih lanjut Gigih menyampaikan bahwa dinamika harga gas yang kini berkembang menjadi salah satu tantangan bagi bisnis PGN.

“Sebagai bagian dari BUMN migas dan aset nasional, kami berkeyakinan bahwa pemerintah akan mengambil solusi terbaik untuk memastikan pembangunan infrastruktur gas bumi dapat terus meluas ke berbagai sumber pertumbuhan ekonomi di wilayah baru,\” ungkap Gigih.

Baca Juga  Innovations in Business Models: Disruptive Technologies and Emerging Trends

Sekretaris perusahaan PGN, Rachmat Hutama menambahkan mengenai rencana penyesuaian harga gas untuk sektor industri tertentu sebesar USD 6, PGN bersama stakeholder kementerian terkait sedang mengkaji efek penyesuaian harga gas terhadap aspek komersial bisnis, kinerja perseroan, keberlanjutan bisnis gas bumi, pengembangan infrastruktur dan menjalankan penugasan pemerintah.

\”Tingkat keekonomian infrastruktur gas bumi di setiap daerah tentu berbeda-beda, karena sumber gas dan harganya juga berlainan. Oleh sebab itu penetapan harga gas juga harus dapat memastikan bahwa pembangunan infrastruktur dapat terus dilakukan mengingat masih banyak rumah tangga, UMKM, transportasi dan sektor industri yang belum terjangkau gas bumi,\” imbuh Rachmat.

Gigih menambahkan bahwa gas bumi terbukti menjadi sumber energi yang mampu memberikan efek berganda sangat besar ke berbagai sektor pelanggan. Tingkat efisiensi yang dihasilkan gas bumi juga mendorong daya saing ekonomi nasional menjadi lebih baik.

Baca Juga  Siswa TK Jadi Tamu Pertama Pembukaan Kembali Main Hall BEI

Dalam 6 tahun terakhir, pelanggan PGN dari berbagai segmen tumbuh dari sekitar 88 ribu pelanggan menjadi lebih dari 360 ribu pelanggan. Di sektor industri, berkat peningkatan jumlah pelanggan gas bumi, sejak tahun 2013 biaya energi industri bisa dihemat sebesar Rp 36 triliun dibandingkan menggunakan BBM.

Di sektor kelistrikan, penggunaan gas bumi pada pembangkit listrik mampu menghemat biaya energi sebesar Rp 23 triliun ketimbang memakai BBM. Berkat efisiensi sumber energi ini, tarif listrik kepada masyarakat dan sektor usaha juga semakin kompetitif.

\”Pembangunan berbagai infrastruktur gas bumi juga mendukung penggunaan material hasil produksi industri dalam negeri sebesar Rp 22 triliun. Efek berganda ke berbagai sektor ekonomi inilah yang menjadi salah satu komitmen PGN untuk terus membangun infrastruktur gas bumi,\” tutup Rachmat. (Leni)

Berita Terkait

Pengendalian Inflasi Lampung di Tengah Kemarau Panjang
Kejar Mimpi Lampung by CIMB Niaga Gelar Event Budaya Indonesia
Yoga, Bukti Popok Dewasa Parenty Peduli dengan Lansia
MAKUKU Facial Towel, Handuk Wajah Anti Bakteria  Pertama di Indonesia 
Shopee 7.7 Live Bombastis Sale, Seradia X Adelia Pasha Diskon Hingga 60 Persen
Bantu Stimulus Berjalan Si Kecil, MAKUKU SAP Diapers Hadirkan Promo Menarik di Bulan Juni
Liga Champions UEFA 2023, Oppo Tunjuk Kaká Jadi Brand Ambassador 
Kemenkes RI Apresiasi MAKUKU sebagai Pionir Popok Anti Gumpal dan Kurangi Risiko Ruam

Berita Terkait

Selasa, 23 April 2024 - 21:34 WIB

Jembatan Way Sabuk Dibangun, BPJN Lampung Himbau Kendaraan Muatan Besar Lintasi Jalur Lain

Selasa, 23 April 2024 - 20:51 WIB

Arinal Bakal Resmikan Gedung Perpusda Baru Bersamaan Membuka Festival Literasi

Selasa, 23 April 2024 - 20:46 WIB

HUT Lampung Perpusda Ramaikan dengan Menggelar Festival Literasi

Minggu, 21 April 2024 - 17:17 WIB

Strategi Diskeswan Wujudkan Lampung Sebagai Lumbung Ternak

Jumat, 19 April 2024 - 20:05 WIB

Disnaker Lampung Bakal Turunkan Tim Pengawas dan Mediator untuk Selesaikan Permasalahan THR

Jumat, 19 April 2024 - 19:59 WIB

Disnaker Lampung Catat 13 Pengaduan Ikhwal THR

Jumat, 19 April 2024 - 19:49 WIB

Realisasi penyaluran KUR Peternakan Lampung Capai Rp1,51 triliun

Jumat, 19 April 2024 - 12:30 WIB

Cuaca Lampung Diprediksi Berawan-Hujan Ringan, Aman untuk Penyeberangan

Berita Terbaru

Tanggamus

Tiga Terdakwa Pidana Pemilu Tanggamus Divonis 8 Bulan

Kamis, 25 Apr 2024 - 00:54 WIB

Walikota Bandarlampung, Eva Dwiana. Foto: Arsip Netizenku.com

Bandarlampung

Tak Hanya PDI-P, Eva Bakal Ikuti Penjaringan Parpol Lain

Rabu, 24 Apr 2024 - 19:18 WIB