Bandarlampung (Netizenku.com): Memperingati Hari Santri Nasional (HSN) Tahun 2020 yang jatuh setiap 22 Oktober, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Lampung Dr H Juanda Na\’im meminta masyarakat tidak menggelar acara yang melibatkan banyak orang. Hal itu guna mencegah munculnya klaster Covid-19 baru usai peringatan tersebut.
Juanda Na\’im berharap masyarakat khususnya yang berada di pondok pesantren merayakan HSN dengan sederhana karena peringatan tersebut biasanya dirayakan dengan berkumpul.
Menurut dia, HSN 2020 dengan tema \’Santri Sehat Indonesia Kuat\’ mengisyaratkan santri harus menjadi garda terdepan dalam menerapkan protokol kesehatan dengan mencuci tangan pakai sabun, memakai masker, serta menjaga jarak (3M).
Hal itu agar bisa memberikan contoh yang baik kepada masyarakat luas. \”Alhamdulillah hingga saat ini belum ada klaster pondok pesantren di Lampung,\” katanya, Rabu (21/10).
Hal itu dapat dicegah berkat penerapan protokol kesehatan yang ketat di lingkungan ponpes. Mantan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lampung Selatan itu juga berharap agar pencapaian tersebut bisa dipertahankan.
\”Meski tak ada pawai obor atau berkumpul seperti biasanya, tapi tetap tidak menghilangkan khas kesantriannya,\” ujarnya.
Sementara, Kepala Bidang Ponpes Muhammad Yusuf menjelaskan setiap ponpes diwajibkan memiliki fasilitas kesehatan. Jika tidak ada, maka ponpes harus melakukan koordinasi dengan fasilitas layanan kesehatan terdekat untuk menjaga keamanan dari Covid-19.
Secara kelembagaan Kanwil Kemenag menggelar upacara seperti biasanya. Peringatan HSN 2020 hanya melalui video conference bersama Menteri Agama RI.
\”Prokol kesehatan telah diterapkan di setiap pondok-pondok pesantren, ponpes yang besar memang sudah ada kliniknya, sementara yang kecil ini kita minta melakukan koordinasi dengan fasilitas layanan kesehatan dan selalu kita pantau,\” ujar Yusuf. (Josua)