Bandarlampung (Netizenku.com): Rendi Kurniawan, perawat Puskesmas Kedaton dikeroyok tiga orang pria tak dikenal pada Minggu (4/7) dinihari di Puskesmas Kedaton.
Pengeroyokan perawat Puskesmas Kedaton ini dikarenakan masalah tabung oksigen. Tiga orang pelaku memaksa meminjam tabung oksigen di Puskesmas Kedaton.
Namun Rendi Kurniawan tidak membolehkan sehingga terjadilah aksi pengeroyokan terhadap Rendi.
Kepala Puskesmas Kedaton, Rini Alita, saat dihubungi membenarkan peristiwa pengeroyokan tersebut.
“Perawat kita sudah dirawat di RSUD Abdul Moeloek. Kalau yang lain-lain tanya Polsek Kedaton aja deh biar lebih lengkap. Kejadiannya tadi subuh,” ujar Rini saat dihubungi Netizenku.com, Minggu (4/7).
Kasus pengeroyokan perawat Puskesmas Kedaton mendapatkan perhatian dari Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana.
Menurut Eva Dwiana, seharusnya jika memerlukan tabung oksigen, pasien dibawa ke Puskesmas.
“Tabung oksigen harus selalu ada di Puskesmas. Tak boleh dibawa dipinjam untuk persiapan jika ada pasien yang memerlukan,” kata Eva Dwiana, usai menjenguk korban pemukulan di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM), Bandarlampung, Minggu (4/7/2021) siang seperti dikutip dari suaralampung.id.
Akibat pemukulan itu, Rendi dirawat di RSUDAM karena mengalami luka di pelipis dan trauma psikis.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, Edwin Rusli, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengungkap pelaku pemukulan.
“Setelah dari Puskemas Kedaton, para pelaku ini kemudian pergi ke Puskesmas Gedongair untuk mencari tabung oksigen. Namun di sana tidak dapat juga. Pihak kepolisian sedang mempelajari rekaman CCTV yang ada di Puskesmas Gedongair,” kata Edwin Rusli.
Terkait masalah tabung oksigen, Edwin mengakui memang sedang terjadi kelangkaan akibat pasokan dari Jawa berkurang.
Namun untuk stok di seluruh Puskesmas di Bandarlampung, masih tersedia. Dia juga meminta agar pasien yang membutuhkan bantuan oksigen, agar dibawa ke rumah sakit atau Puskesmas.
“Prosedurnya seperti itu, tabung oksigen harus selalu ada di tempat untuk kepentingan darurat,” kata Edwin. (Josua)