“Untuk menunjang itu APEKSI siap memfasilitasi misalnya pelayanan publik, kita akan membuat sebuah aplikasi online secara bersama. Walaupun kita sudah ada tapi akan dikemas lagi oleh APEKSI dalam smart city,” ujar dia di Bandarlampung, Minggu (17/10).
Khaidarmansyah menuturkan hasil pertemuan APEKSI 2021 di Yogyakarta yang merumuskan tantangan daerah mewujudkan smart city serta mengeluarkan rekomendasi kepada pemerintah pusat untuk mendukung pemerintah kota dalam mewujudkan smart city.
Khusus di Kota Bandarlampung, dia mengatakan tantangan membangun smart city adalah ketersediaan sumber daya manusia (SDM) dan anggaran.
“Kita membangun sistem tapi SDM-nya harus siap, pegawai-pegawai kita sudah siap belum menjadi operator smart city?”