Tulangbawang Barat (Netizenku.com): Pemkab Tulangbawang Barat (Tubaba) terus memprioritaskan pembangunan infrastruktur yang terkoneksi dengan akses Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Terbanggi Besar-Pematang Panggang yang melintas sepanjang 36,75 kilometer di wilayah kabupaten setempat.
Hal ini sejalan dengan Perintah Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo saat meresmikan JTTS Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung sepanjang 189 Km di Gerbang Tol Simpang Pematang Km 240 Desa Agung Batin, Kecamatan Simpang Pematang, Kabupaten Mesuji Provinsi Lampung, Jumat (15/11) sekitar pukul 13.50 Wib.
Kepada awak media, Presiden RI Joko Widodo mengatakan telah memerintahkan kepada gubernur, bupati, walikota untuk menyambungkan akses tol ke kawasan wisata, sentra-sentra produksi, sentra perkebunan, perikanan, pertanian sehingga muncul titik-titik pertumbuhan ekonomi baru, termasuk ke zona-zona industri.
\”Ini tugasnya gubernur, bupati, walikota kearah sana, kalau nggak mampu ya pusat lagi, tapi saya cek dulu. Ya kalau mampu harus daerah,\” tutur Presiden dalam kegiatan yang turut dihadiri Mensetneg Pratikno, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Erick Thohir, Sekretaris Militer Presiden.
Mayjen TNI Suharyanto, Pangdam ll/SWJ Mayjen TNI Irwan S.I.P,M.Hum, Kapolda Lampung Irjen Pol Purwadi Ariyanto, Kapolda Sumsel Irjen Pol Firli, Kabinda Lampung / Brigjen TNI Ig. Wahyu Hadi, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Gubernur Sumsel, para bupati/walikota, dan para pejabat lainnya.
Menanggapi itu, Bupati Tubaba Umar Ahmad, SP mengatakan Pemkab Tubaba menyambut baik perintah Presiden tersebut, bahkan sejak awal keberadaan JTTS yang melintasi Tubaba, pemkab telah dan sedang memprioritaskan infrastruktur yang dikoneksikan dengan keberadaan pintu-pintu tol (exit tol) di wilayah kabupaten setempat.
\”Kita memang sedang memprioritaskan infrastruktur yang di koneksikan dengan tol,\”ungkap Bupati Tubaba, Umar Ahmad kepada Netizenku.com, Jumat siang (15/11).
Bupati menjelaskan, infrastruktur yang bakal terkoneksi dengan keberadaan tol tersebut yakni di bidang pariwisata, dan pusat-pusat produksi terutama hasil pertanian masyarakat di kabupaten setempat, dengan didukung pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan ke akses tol tersebut.
\”Diantara program prioritas yang terkoneksi dengan tol yakni bidang pariwisata dan pengembangan sentra-sentra produksi khususnya bidang pertanian,\” kata Umar.
Umar Ahmad juga mengapresiasi atas diresmikannya JTTS tersebut, diharapkan dengan keberadaan tol ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat luas, meningkatkan perrumbuhan ekonomi, usaha baru, dan dapat mensejahterakan masyarakat.
Diketahui, Tubaba yang sebelumnya tidak dilintasi jalan nasional lantaran berada di tengah-tengah antara jalan lintas timur dan lintas tengah kini dilintasi Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang 36,75 Kilometer dengan keberadaan gerbang Tol (exit tol) Menggala di Penumangan Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Gerbang Tol (exit tol) di Kibang Budi Jaya, Kecamatan Lambu Kibang, dan memiliki akses terdekat ke Gerbang Tol Gunung Batin Kabupaten Lampung Tengah, dan Gerbang Tol (exit tol) Simpang Pematang, Kabupaten Mesuji.
Pemkab Tubaba dibawah kepemimpinan Bupati Umar Ahmad dan Wakil Bupati Fauzi Hasan hingga saat ini fokus dalam pengembangan pembangunan yang mendukung untuk wisata budaya yang tentunya mampu menarik perhatian berbagai kalangan masyarakat dengan tetap memprioritaskan pembanguna infrastruktur, sumberdaya manusia (SDM), pendidikan, dan kesehatan, serta sektor lainnya.
Diantaranya pembangunan infrastruktur dibidang pariwisata yakni pelestarian bangunan tradisional masyarakat asli pribumi Lampung 4 unit Rumah Panggung (Adat) dengan desain pelataran dihiasi dengan batu batu besar, dan taman di Kota Budaya Uluan Nughik, Kelurahan Panaragan Jaya, Kecamatan Tulangbawang Tengah yang diharapkan dapat menjadi generator pengembangan kawasan wisata alam berbasis budaya, dan cikal bakal Kota di Tubaba \”Pulang ke Masa Depan\”.
Upaya menjadikan Kabupaten Tubaba menjadi daerah tujuan, Bupati Umar Ahmad terus berinovasi dalam berbagai pengembangan ikon wisata bahkan mulai dikenal ditingkat nasional dan mancanegara.
Diseberang lokasi Rumah Tradisional Lampung, terlebih dahulu telah dibangun Rumah Adat Suku Baduy yang sudah terkenal kesederhanaannya. Terlihat dari kontur tanah yang masih miring, berbukit, dan tidak digali demi menjaga alam yang sudah memberi mereka kehidupan.
Selanjutnya, di Kecamatan Lambu Kibang akan dijadikan Pilot Projects Pembangunan Eko Wisata Danau (Embung) yang saat ini sedang proses secara bertahap. Di samping itu, wilayah Kabupaten Tubaba khususnya Kecamatan Lambu Kibang akan dijadikan pusat Bambu, mulai dari kebun bambu, bangunan bambu, hingga produksi olahan berbahan dasar bambu. Selanjutnya, membangun wisata baru berupa taman wisata Kura-Kura di Komplek Agrowisata, Tiyuh Pulung Kencana, Kecamatan Tulangbawang Tengah.
Bangunan terdahulu yang telah menjadi primadona di Kabupaten Tubaba saat ini yaitu, Kompleks Dunia Akhirat yang didalamnya terdapat Masjid Baitusshobur Islamik Center dan Balai Adat atau Sesat Agung Bumi Gayo, Tugu Rato Nago Besanding, Patung Megow Pak di Leter S Panaragan. Sebelumnya telah dibangun Taman Buah Agrowisata di Pulung Kencana, bahkan saat ini sedang dibangun Pasar Tradisional Modern Pulung Kencana.
Tahun mendatang, Pemkab Tubaba akan membangunan beberapa lokasi wisata seperti ruang terbuka hijau (RTH) di Way Penyiloaan Kecamatan Tulangbawang Udik, RTH Simpang Tiga Panaragan, pemugaran Benteng Sabuk Gunung Katun, dan Museum Etnografi Sumatera bahkan untuk bangunan ini bupati bersama aristek Gede Krisna (penggiat etnografi) bersama kepala OPD terkait melakukan survei ke beberapa daerah di Pulau Sumatera sebagai upaya pendokumentasian barang-barang yang akan menjadi koleksi museum. (Arie)