Tulangbawang Barat (Netizenku.com): Pemkab Tulangbawang Barat (Tubaba) cepat tanggap dalam melakukan penanganan terhadap Mbah Gimo (80) yang hampir 2 tahun memilih hidup tinggal di pinggiran Sungai Way Pidada dan tinggal di gubuk tak layak huni, di Tiyuh Kibang Trijaya Kecamatan Lambu Kibang, kabupaten setempat.
Disdukcapil misalnya, hari ini sudah melakukan pendataan kepemilikan dokumen kependudukan Mbah Gimo (80) untuk segera dibuatkan e-KTP dan Kartu Keluarga, karena diketahui selama ini KTP yang dimiliki Mbah Gimo masih bentuk KTP lama.
\”Alhamdulillah Mbah Gimo sudah kita data dokumen kependudukannya, dan akan segera kita terbitkan semua dokumen kependudukan yang ia butuhkan,\” terang Kadisdukcapil Tubaba, Drs Ahmad Hariyanto, MM kepada Netizenku.com, Senin (22/7).
Hariyanto mengatakan, berbarengan dengan pendataan tersebut, aparatur tiyuh juga sejak kemarin terus berupaya membujuk agar Mbah Gimo mau pindah dari tempat tinggalnya yang sekarang ke tempat yang telah disiapkan oleh Kepalo Tiyuh Kibang Trijaya Kecamatan Lambu Kibang.
\”Hari ini juga Mbah Gimo mau pindah ke tempat yang disiapkan, dan barang-barang Mba Gimo juga langsung diangkut. Mbah Gimo sempat viral karena tinggal di tempat yg tidak layak, tapi sesungguhnya keluarga dan pamong tiyuh telah membujuknya untuk tinggal di tempat yang layak namun beliau sifatnya keras, baru kemaren akhirnya dia berhasil dibujuk untuk pindah,\” paparnya.
Sementara, Bupati Tubaba, Umar Ahmad SP usai mengikuti Paripurna di gedung DPRD Tubaba, dimintai tanggapan terkait kehidupan yang dialami Mbah Gimo, mengatakan kehidupan Mbah Gimo merupakan tanggungjawab kita semua untuk memperhatikannya. Namun, lanjut dia, ada yang perlu digarisbawahi terkait kemiskinan itu, kita sering berbicara dengan parameter tersendiri.
\”Menurut saya, melihat tampilan Mbah Gimo di Medsos terlihat mbah tersebut orang yang bahagia. Tapi memang menurut kita tempat tinggalnya tidak layak,\” kata Umar.
Umar berjanji dalam waktu dekat akan menjenguk Mbah Gimo dan mencarikan solusi terbaik bagi kehidupan Mbah Gimo kedepannya, \”Kita juga akan daftarkan Mbah Gimo di program Mantra Tubaba yang segera digulirkan, serta memberikan bantuan lain yang dibutuhkan,\” imbuhnya.
Umar menjelaskan, Pemkab Tubaba bukan tidak peduli dengan kondisi masyarakat miskin di Tubaba. Bahkan lebih dari itu, dengan upaya maksimal Pemkab Tubaba melalui berbagai program pembangunan yang langsung dirasakan masyarakat, bahkan tahun ini mulai menggulirkan program Maju dan Sejahtera (Mantra) untuk membantu masyarakat miskin yang tidak terkaper melalui program pusat yakni PKH, dan Rastra melalui BPNT.
\”Melalui Mantra ini kita bantu masyarakat miskin sebanyak 13 ribu KPM dengan alokasi dana sekitar Rp10 Miliar,\” singkatnya.
Diketahui, Mbah Gimo (80) merupakan Warga Tiyuh Kibang Trijaya Kecamatan Lambu Kibang tinggal seorang diri di gubuk berukuran 2 meter persegi yang tidak layak huni, bukan hanya usianya yang tua. Bahkan, hampir semua sisi dinding gubuk terbuat dari kayu dan ranting pohon yang disusun rapat walaupun masih terlihat banyak celah yang berlubang.
Mirisnya lagi, gubuk tidak layak huni tersebut dibuatnya sendiri tanpa bantuan orang lain, lebih malang lagi di bawah tempat Mbah Gimo tidur terdapat kandang kambing peliharaannya.
Lelaki malang itu mengandalkan pemberian tetangga untuk bertahan hidup. Selain itu juga dirinya membuat sangkar ayam berbahan dasar bambu, dan hasil karyanya dijual kepada para tetangga. (Arie)