Lampung Selatan (Netizenku.com): Dalam upaya membantu program penanganan stunting, Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Lampung, Lesty Putri Utami, memberikan bantuan kepada kader Posyandu di Desa Karang Sari, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan. Bantuan tersebut diberikan pada Kamis (06/04).
Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Lampung tersebut hadir bersama tim dan memberikan satu unit meja serta 65 dus Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) untuk balita. Selain itu, juga diberikan 120 dus biskuit untuk ibu hamil, yang langsung diterima oleh kader posyandu setempat.
Dalam kesempatan tersebut, Lesty Putri Utami mengungkapkan pentingnya pemberian makanan pendamping ASI kepada ibu menyusui dan balita. Apabila tidak tepat dalam mengonsumsi makanan, dapat mengakibatkan anak mengalami kurang gizi dan menghambat pertumbuhan.
“Agar anak tidak menderita stunting, perlu dilakukan pemantauan pertumbuhan secara rutin dan berkesinambungan sejak lahir. Setiap keluarga yang memiliki bayi dan anak usia 6-24 bulan harus memiliki pengetahuan tentang Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA), agar mampu memberikan ASI eksklusif dan menyiapkan Makanan Pendamping ASI yang sesuai di masing-masing keluarga,” kata Lesty.
Selanjutnya, Lesty Putri Utami, yang merupakan Srikandi Banteng Lampung terpilih dari daerah pemilihan Lampung Selatan, berharap peran pendampingan oleh orang terdekat, termasuk kader posyandu, sangatlah penting. Oleh karena itu, kader posyandu perlu dilatih agar memiliki pengetahuan tentang ASI eksklusif dan MP-ASI, serta memiliki keterampilan dalam pemantauan pertumbuhan dan memberikan konseling.
“Peran tenaga kader posyandu sangat besar dalam keberhasilan Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA), peningkatan pemberdayaan ibu, peningkatan dukungan anggota keluarga, serta peningkatan kualitas makanan bayi dan anak yang akan meningkatkan status gizi balita,” ujar Lesty Putri Utami, putri pertama dari politisi senior Muhklis Basri.
Diharapkan dengan bantuan dan dukungan ini, program penanganan stunting di Desa Karang Sari dan sekitarnya dapat berjalan lebih efektif. Melalui pendekatan yang melibatkan kader posyandu dan memberikan pengetahuan serta keterampilan yang tepat, diharapkan dapat mengurangi kasus stunting dan meningkatkan kualitas gizi pada balita di wilayah tersebut. (Luki)